Polda Metro Jaya Tangkap Enam Wartawan Gadungan Pemeras Warga Jakarta Timur

JAKARTA – Polda Metro Jaya menangkap enam orang yang mengaku sebagai wartawan karena diduga memeras seorang warga Jakarta Timur sebesar Rp30 juta. Para pelaku mengancam akan menyebarkan informasi yang mencemarkan nama baik korban dengan dalih pelanggaran hukum.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, dalam keterangan resmi di Jakarta pada Rabu (12/2/2025), mengungkapkan bahwa keenam pelaku adalah MS (40), FFH (63), DP (57), HPS (52), MN (52), dan JP (43). Mereka berhasil ditangkap oleh Tim Operasional Unit III Subdirektorat Reserse Mobile pada Jumat (7/2/2025) dan Sabtu (8/2/2025) di lokasi yang berbeda.
Peristiwa ini bermula pada Kamis (30/1/2025) sekitar pukul 15.30 WIB. Korban berinisial SA bertemu dengan seorang perempuan berinisial D di sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat. Setelah pertemuan tersebut, SA dan D meninggalkan hotel, dan D turun di sebuah restoran cepat saji tak jauh dari lokasi.
Ketika SA tiba di rumah orang tuanya dan sedang memarkir kendaraannya, ia didatangi seorang wanita yang diikuti beberapa pria lainnya. Mereka mengaku sebagai wartawan dan mengancam akan menyebarluaskan informasi mengenai keberadaan SA di hotel tersebut jika ia tidak memberikan sejumlah uang.
Para pelaku menunjukkan foto kendaraan SA yang terparkir di hotel dan menuduhnya sebagai seorang jaksa. Mereka kemudian meminta uang sebesar Rp30 juta. Karena terdesak, SA akhirnya mentransfer uang tersebut kepada pelaku, yang kemudian langsung pergi setelah menerima dana yang diminta.
Polisi berhasil menangkap keenam tersangka setelah melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi, serta menelusuri rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi.
Dalam operasi penangkapan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain bukti transfer bank, tiga unit mobil, tiga kartu tanda pengenal pers, enam kartu tanda penduduk (KTP), rekaman CCTV, serta tujuh unit ponsel milik para tersangka.
“Keenam pelaku kini telah diamankan di Polda Metro Jaya untuk menjalani proses hukum lebih lanjut,” ujar Kombes Pol Ade Ary.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap modus pemerasan yang mengatasnamakan profesi tertentu. Polisi mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengalami kejadian serupa agar pelaku kejahatan dapat segera ditindak sesuai hukum yang berlaku. []
Nur Quratul Nabila A