Polda NTT dan Dinkes Flotim Aktif Berikan Layanan Kesehatan Pada Pengungsi Lewotobi
KUPANG – Tim Dokkes dari Polda NTT bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) di Kabupaten Flores Timur rutin menggelar pemeriksaan kesehatan bagi para pengungsi di sejumlah posko pengungsian yang ada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy kepada wartawan dari Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Rabu (20/11/2024), mengatakan pemeriksaan itu bertujuan menangani berbagai keluhan kesehatan umum yang banyak dialami oleh para pengungsi.
“Ada empat pos pelayanan kesehatan yang didirikan di Desa Konga, Desa Bokang, Lewolaga, dan Desa Lewoingu. Di sejumlah posko itu petugas kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kebutuhan medis masyarakat terdampak terpenuhi,” katanya.
Tim medis yang bertugas menangani berbagai penyakit seperti batuk, pilek, hingga Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang menjadi keluhan umum akibat paparan debu vulkanik dan kondisi lingkungan yang kurang ideal.
Ariasandy yang hadir langsung di lokasi mengatakan perlunya menjaga kesehatan fisik para pengungsi meskipun mereka berada dalam situasi yang sulit.
“Pelayanan kesehatan ini diadakan untuk memastikan kondisi fisik para pengungsi tetap terjaga. Tim medis standby di setiap posko pengungsian untuk memberikan pelayanan maksimal,” ujar Ariasandy.
Selain pemeriksaan kesehatan, kata dia, tim tenaga medis juga memberikan edukasi terkait pencegahan penyakit, mendistribusikan vitamin, dan membagikan masker kepada para pengungsi. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta meminimalkan dampak buruk dari debu vulkanik yang masih terpapar di area pengungsian.
Ia mengatakan kegiatan pemeriksaan ini akan terus dilanjutkan hingga situasi di sekitar Gunung Lewotobi dinyatakan aman dan pengungsi dapat kembali ke rumah masing-masing.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Flores Timur, jumlah penderita ISPA paling banyak dibandingkan penyakit lainnya, yakni mencapai 1.052 jiwa dari total 2.908 jiwa. []
Nur Quratul Nabila A