Polemik Larangan Joget di Baubau Berujung Aksi Ricuh

BAUBAU — Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara, yang melarang kegiatan joget di ruang terbuka memicu gelombang protes besar-besaran dari warga.

Unjuk rasa yang berlangsung pada Senin (14/7/2025) di depan kantor Wali Kota berujung pada kericuhan ketika ribuan massa menyerbu halaman kantor dan melemparkan batu ke arah petugas serta gedung pemerintahan.

Surat Edaran Nomor 23/SE/HK/2025, yang dikeluarkan Pemkot Baubau pada 9 Juli 2025, menjadi pemicu utama demonstrasi tersebut. Dalam surat tersebut, Pemkot menetapkan larangan atas penyelenggaraan acara joget di ruang terbuka hingga larut malam.

Kebijakan ini disebut sebagai respons terhadap keluhan masyarakat yang merasa terganggu oleh tingginya intensitas hiburan malam di lingkungan tempat tinggal mereka.

Wali Kota Baubau, Yusran Fahim, menjelaskan bahwa pihaknya mengeluarkan kebijakan ini demi menjaga ketertiban umum dan kenyamanan warga.

“Sebenarnya surat edaran larangan joget ini kita tanggapi keluhan masyarakat, di mana kegiatan ini sudah sangat meresahkan dan mengganggu. Makanya kami mengambil tindakan,” ujar Yusran.

Menurut penjelasan dalam surat edaran tersebut, kegiatan joget hanya diperbolehkan jika bersifat insidental seperti pada pesta pernikahan atau acara keluarga, dan harus diselenggarakan di ruang tertutup, aula, atau halaman rumah yang berpagar.

Aktivitas tersebut juga dibatasi hanya sampai pukul 21.00 WIB dan tidak boleh menimbulkan suara berlebihan.

Namun, kebijakan ini tidak diterima dengan baik oleh sebagian warga yang menilai pemerintah membatasi ruang ekspresi masyarakat.

Aksi unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi anarkistis ketika tuntutan pembatalan edaran tak dikabulkan.

“Pertama itu lingkungan yang kondusif, tetapi pedemo ini memaksakan kehendaknya. Tuntutan pedemo itu cuma satu, harus dibatalkan surat edaran larangan joget, tetapi tidak mudah seperti itu,” ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Baubau, La Ode Muhamad Takdir.

Wali Kota Yusran pun mengimbau masyarakat agar tetap menjaga ketertiban di tengah perbedaan pandangan.

“Imbauan kepada masyarakat, marilah kita bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan. Jangan sampai ada yang senang, tapi ada yang susah,” tambahnya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *