Polisi Amankan Pria di Surabaya yang Diduga Mencabuli Anak Kandung

SURABAYA – Seorang pria berinisial DAR (39), warga ber-KTP Jombang, diamankan oleh pihak kepolisian atas dugaan pencabulan terhadap anak kandungnya yang masih berusia tiga tahun. Peristiwa tersebut terjadi di sebuah rumah kos di kawasan Manyar Sabrangan, Surabaya. Saat ini, DAR tengah menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Surabaya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan terduga pelaku yang dilaporkan atas dugaan kekerasan seksual terhadap anaknya di wilayah Kecamatan Mulyorejo.
“Benar, sudah diamankan. Saat ini masih dalam pemeriksaan,” ujar Aris singkat, Kamis (20/2/2025).
Lurah Manyar Sabrangan, Ronny Novianto, mengungkapkan bahwa kasus ini pertama kali mencuat setelah ibu korban, RWA, melaporkan dugaan pencabulan tersebut ke Kantor Kelurahan Manyar Sabrangan pada Senin (17/2/2025).
Menurut Ronny, RWA mulai curiga setelah anaknya yang semula ceria mendadak berubah menjadi pemurung. Selain itu, anaknya juga mengeluh sakit pada bagian organ intimnya.
“Awalnya, ibu korban merasa ada yang tidak wajar karena anaknya yang biasanya ceria tiba-tiba menjadi pemurung. Setelah diperiksa, ditemukan luka di area sensitif korban,” jelas Ronny.
Berdasarkan keterangan RWA, suaminya kerap meminta dirinya keluar rumah untuk membeli sesuatu, meninggalkan anak mereka sendirian di dalam rumah. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa tindakan tersebut dilakukan saat korban tidak berada dalam pengawasan ibunya.
“Sang suami sering meminta istrinya keluar rumah secara tiba-tiba. Sementara itu, anaknya hanya berdua dengan ayahnya di dalam rumah,” imbuh Ronny.
Setelah mengungkap kecurigaannya, RWA melaporkan kejadian tersebut ke pihak kelurahan. Menanggapi laporan tersebut, Ronny bersama perangkat kelurahan mendampingi ibu korban untuk membuat laporan ke Polrestabes Surabaya. Selain itu, mereka juga membawa korban ke Puskesmas Mulyorejo untuk menjalani pemeriksaan medis.
“Kami mendampingi ibu korban melapor ke Polrestabes Surabaya serta membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk menjalani visum,” ujar Ronny.
Pasca laporan dibuat, RWA dan kedua anaknya sementara waktu ditempatkan di shelter perlindungan milik Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur untuk mendapatkan pendampingan lebih lanjut.
Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap fakta-fakta dalam kasus ini. Jika terbukti bersalah, pelaku dapat dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak yang mengatur hukuman berat bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. []
Nur Quratul Nabila A