Polisi Amankan Tiga Remaja Terduga Gangster yang Resahkan Kota Pasuruan

PASURUAN – Puluhan remaja yang diduga sebagai anggota gangster kembali membuat ulah di Kota Pasuruan. Sekelompok pemuda bermotor, yang diperkirakan berjumlah sekitar 50 orang, berkeliaran di jalanan kota untuk mencari korban.
Aksi mereka berlangsung pada Senin (3/3/2025) dini hari. Saat berpapasan dengan kelompok pemotor lain, mereka tak segan melakukan penganiayaan, yang membuat masyarakat resah. Menindaklanjuti kejadian tersebut, pihak kepolisian segera bergerak dan berhasil mengamankan tiga orang terduga pelaku.
Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Junaidi, menjelaskan bahwa aksi kelompok ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Mereka berkendara secara berkelompok, menyusuri beberapa ruas jalan di Kota Pasuruan dengan tujuan mencari sasaran, yang umumnya adalah kelompok remaja lain.
“Kami sudah memantau gerakan mereka karena ada indikasi kuat mereka merupakan bagian dari gangster yang kerap membuat keributan,” ujar Junaidi.
Menurutnya, kelompok tersebut melintas di Jalan Panglima Sudirman, tepatnya di depan SMAN 2 Kota Pasuruan, Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Bugul Kidul. Saat itu, mereka berpapasan dengan sekelompok pemuda dari Perumnas Bugul Kidul.
Tanpa ragu, kelompok gangster ini langsung berbalik arah dan melakukan pengejaran sambil mengacungkan berbagai senjata tajam, seperti celurit, pentungan besi, dan senjata rakitan lainnya.
Mengetahui ancaman tersebut, para pemuda dari Perumnas berusaha melarikan diri hingga ke wilayah Kelurahan Petamanan. Kejadian ini menarik perhatian warga setempat, yang langsung bergerak untuk melindungi para remaja yang menjadi sasaran serangan. Berkat laporan masyarakat, aparat kepolisian segera tiba di lokasi dan melakukan pengamanan.
“Setelah menerima laporan, kami langsung bergerak dan berhasil mengamankan tiga remaja dari kelompok tersebut. Sementara anggota lainnya melarikan diri,” imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa para terduga pelaku bukan berasal dari Kota Pasuruan. Mereka berasal dari berbagai wilayah, seperti Kecamatan Winongan, Lekok, Grati, dan Rejoso.
“Mereka memang sengaja datang untuk membuat keributan. Berdasarkan temuan kami, mereka tergabung dalam sebuah grup yang sering melakukan aksi ‘perang sarung’. Dalam sarung itu, biasanya diselipkan benda tajam atau besi untuk melukai lawan,” terang Junaidi.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap tiga remaja yang telah diamankan. Pihak kepolisian juga terus berpatroli untuk mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari serta mengimbau masyarakat agar segera melaporkan aktivitas mencurigakan yang berpotensi mengganggu ketertiban dan keamanan. []
Nur Quratul Nabila A