Polisi Bongkar Sindikat Sabu Internasional, Empat Tersangka Ditangkap

KEPULAUAN MERANTI — Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui jajaran Polres Kepulauan Meranti kembali menorehkan capaian besar dalam upaya pemberantasan narkotika di wilayah pesisir. Dari hasil operasi terbaru, aparat berhasil menggagalkan peredaran sabu seberat 30 kilogram yang diduga berasal dari jaringan internasional.
Wakapolda Riau, Brigjen Jossy Kusumo, menegaskan bahwa pengungkapan tersebut menjadi bukti keseriusan aparat dalam melindungi masyarakat dari ancaman narkoba. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara kepolisian, instansi terkait, dan dukungan masyarakat.
“Ini pesan tegas bahwa tidak ada ruang bagi para pelaku kejahatan narkotika di wilayah hukum Riau. Kami akan tindak tegas dan tuntas siapa pun yang mencoba merusak masa depan generasi muda,” ujar Brigjen Jossy dalam konferensi pers, Kamis (09/10/2025).
Brigjen Jossy menilai, ancaman narkotika semakin kompleks dan melibatkan lintas negara. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan masyarakat untuk menutup peluang peredaran barang haram tersebut.
“Hal ini dimaksudkan agar Riau, khususnya Kepulauan Meranti, tetap bersih dan aman,” tambahnya.
Selain menyita 30 kilogram sabu, aparat juga menemukan 24,3 kilogram cairan narkotika jenis Happy Water berlabel Lamborghini, serta 1.034 catridge liquid dengan kandungan zat berbahaya dari berbagai merek seperti Popeye, Pink, Hijau, dan Ungu.
Empat tersangka berinisial N (24), Y (19), J (20), dan TS (35) turut diamankan dengan peran berbeda dalam jaringan penyelundupan tersebut.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi, menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil koordinasi antar-unit dan dukungan aktif masyarakat. Informasi dari warga disebut sangat membantu dalam proses penyelidikan dan penangkapan para pelaku.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, baik dalam penyelidikan maupun menjaga situasi tetap kondusif,” ungkap AKBP Aldi.
Aldi juga mengungkapkan bahwa jaringan ini diduga terhubung dengan sindikat lintas negara yang memanfaatkan jalur laut Riau–Malaysia sebagai pintu masuk. Untuk itu, pihaknya akan memperketat patroli di kawasan pesisir dan menambah titik pengawasan baru guna mencegah masuknya narkoba.
“Kami akan terus memperketat pengawasan di wilayah pesisir agar jalur laut tidak lagi dijadikan pintu masuk barang haram,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau, Brigjen Christ Reinhard Pusung, memberikan apresiasi terhadap keberhasilan aparat di lapangan. Ia menyebut bahwa kasus ini menjadi pengungkapan terbesar sepanjang berdirinya Polres Kepulauan Meranti.
“Ini adalah pengungkapan terbesar yang pernah terjadi di wilayah Kepulauan Meranti. Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polda Riau dan Polres Meranti atas kerja keras, profesionalitas, dan sinergi luar biasa dalam pemberantasan narkotika,” ucap Brigjen Christ Reinhard. []
Siti Sholehah.