Polisi Myanmar Mengunjungi Sempat Kunjungi WNI yang Disekap dalam Kasus Penipuan
JAKARTA – Suhendri Ardiansyah (27) alias Hendri, yang menjadi korban dugaan penipuan lowongan kerja dan kini disekap serta disiksa di Myanmar, mengaku sempat didatangi pihak kepolisian setempat, Rabu (14/8/2024).
Menurut sepupu Hendri, Yohanna (35), yang berbicara dengan Hendri melalui telepon pada Sabtu (17/8/2024), polisi Myanmar sempat mengunjungi lokasi di mana Hendri dan tahanan lainnya disekap. Mereka diberi tahu akan dijemput dalam dua hari.
“Awalnya Hendri senang karena ada polisi Myanmar datang untuk cek fisik semua tahanan, termasuk orang India (yang bersama Hendri) juga dicek fisik. Terus kata polisi Myanmar itu, ‘Nanti dua hari lagi kalian akan dijemput'” kata Yohanna dalam pesan singkat WhatsApp, Rabu (21/8/2024).
Namun, Hendri tidak sepenuhnya memahami tujuan kunjungan polisi tersebut. Dia merasa curiga karena polisi tampak bersikap baik kepada para tahanan, tetapi juga terlihat akrab dengan para penjaga yang diduga pelaku penyekapan.
“Hendri juga bilang, polisi Myanmar itu baik sama dia, tapi polisi itu juga akrab sama tentara-tentara yang jaga di situ. Makanya Hendri juga enggak ngerti apa maksud dan tujuan mereka di sana,” kata Hendri.
Hendri yakin mereka adalah pihak kepolisian karena mengenakan seragam hitam dengan lambang polisi.
Untuk diketahui, Suhendri Ardiansyah diduga disekap di Myanmar oleh kelompok penipu yang menjanjikannya pekerjaan di Thailand dengan gaji Rp 150 juta. Keluarga Hendri dimintai uang sebesar Rp 478 juta untuk membebaskannya.
“Tujuannya sih untuk kerja, diajak sama temannya yang bernama Risky. Kalau enggak salah, dia berangkat tanggal 11 Juli. Hendri dijanjiin jadi staff company, dengan diiming-imingi gaji besar, sampai akhirnya berangkat ke sana. Gajinya 10.000 USD,” kata Daniel (39), sepupu korban, Jumat (9/8/2024). []
Nur Quratul Nabila A