Polisi Periksa Tujuh Saksi Kasus Pembacokan Pegawai Kejagung di Depok

DEPOK – Kepolisian Resor Metro Depok tengah menyelidiki kasus penganiayaan berat terhadap seorang pegawai Kejaksaan Agung RI berinisial DSK (44), yang menjadi korban pembacokan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok, AKBP Bambang, menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa sedikitnya tujuh orang saksi guna mengungkap motif serta pelaku pembacokan tersebut.
“Sudah ada sekitar enam sampai tujuh orang saksi yang kami mintai keterangan,” ujar Bambang di Depok, Rabu (28/5/2025).
Ia menambahkan, korban DSK yang saat ini dirawat di rumah sakit, juga telah memberikan keterangan kepada penyidik.
Berdasarkan pengakuan korban, dirinya tidak memiliki konflik atau permasalahan pribadi dengan siapa pun sebelum kejadian.
“Korban telah kami mintai keterangan di rumah sakit, dan menurut pengakuannya, tidak ada masalah pribadi dengan siapa pun,” tambah Bambang.
Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, peristiwa bermula saat korban pulang dari dinas di Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Daskrimti) Kejaksaan Agung RI.
Dalam perjalanan pulang, korban sempat berteduh dan beristirahat akibat hujan lebat.
“Setelah hujan reda, korban melanjutkan perjalanan. Sekira pukul 02.30 WIB, dua orang tak dikenal mendekatinya sambil berteriak ‘sikat’ dan langsung mengayunkan senjata tajam ke arah korban,” jelas Harli.
Serangan tersebut mengarah ke pergelangan tangan korban, yang menyebabkan luka serius hingga jari korban mengalami putus.
Usai menyerang, pelaku kembali berteriak “mampus lu” lalu melarikan diri tanpa membawa barang korban.
Yang mengejutkan, korban mengaku melihat dua orang yang mencurigakan mengawasi mobil yang membawanya ke rumah sakit.
“Saat hendak dirawat, korban melihat dua orang mengamati mobil pengantar, namun tidak diketahui maksud keberadaan mereka,” imbuh Harli.
Polisi kini tengah menelusuri kemungkinan keterkaitan antara aksi pembacokan dengan aktivitas profesional korban di Kejaksaan Agung.
Motif kejadian masih dalam penyelidikan mendalam, sementara pelaku masih dalam pengejaran. []
Nur Quratul Nabila A