Polisi Selidiki Pemasok Amunisi untuk KKB Yalimo

JAYAPURA – Kapolda Papua, Irjen Pol. Patrige Renwarin, mengungkapkan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz masih terus menyelidiki pihak yang diduga menjadi pemasok amunisi bagi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yalimo. Kelompok ini diketahui beroperasi di wilayah Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Penyelidikan tersebut dilakukan berdasarkan keterangan dari anggota KKB Yalimo bernama Nikson Matuan yang ditangkap pada 2 Februari 2025.
“Saat diamankan, ditemukan dua pucuk senjata api organik Polri jenis AK-47 serta 46 butir peluru,” ujar Irjen Pol. Patrige Renwarin dalam keterangannya di Jayapura, Jumat (21/2/2025).
Nikson Matuan mengaku menerima pasokan amunisi dari pihak lain. Namun, hingga saat ini, penyidik masih menelusuri kebenaran informasi tersebut.
Selain senjata yang ditemukan pada Nikson Matuan, aparat juga menyita 71 butir amunisi dari kelompok yang dipimpin Aske Mabel.
Diketahui, empat pucuk senjata api jenis AK-47 yang digunakan kelompok ini merupakan senjata organik milik Polri. Senjata tersebut dicuri oleh Aske Mabel dari Polres Yalimo pada 4 Juni 2024, saat ia masih berpangk).
“Aske Mabel telah dipecat dari kepolisian sejak 27 Desember 2024,” kata Kapolda Papua.
Aske Mabel ditangkap di kampung halamannya, Abenaho, setelah pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat mengenai keberadaannya. Saat hendak ditangkap, ia sempat melakukan perlawanan. Polisi pun mengambil tindakan tegas sesuai dengan prosedur, terutama karena ia membawa dua pucuk senjata api.
“Saat ini, kedua anggota KKB Yalimo beserta empat pucuk senjata api organik Polri milik Polres Yalimo telah diamankan,” ujar Irjen Pol. Patrige Renwarin.
Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini guna mengungkap jaringan pemasok amunisi yang diduga mendukung kelompok bersenjata di wilayah tersebut. []
Nur Quratul Nabila A