Polisi Temukan Indikasi Kesengajaan dalam Kasus Keracunan Massal di Sleman

SLEMAN – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sleman menemukan indikasi unsur kesengajaan dalam penggunaan bahan kimia terlarang yang menyebabkan keracunan massal di Dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Kapanewon Tempel.
Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo mengungkapkan bahwa penggunaan bahan berbahaya tersebut mengarah pada tindakan yang disengaja.
“Karena ada indikasi penggunaan barang yang dilarang, maka kami kenakan itu sebagai suatu bentuk kesengajaan,” ujarnya saat menghadiri serah terima jabatan Bupati Sleman di Pendapa Parasamya, Jumat (28/2/2025) petang.
Edy menjelaskan bahwa penyidikan yang dilakukan pihaknya telah mengerucut pada calon tersangka. Namun, kepolisian masih mendalami kasus ini untuk memperkuat unsur tindak pidana sebelum menetapkan pelaku secara resmi.
“Penetapan tersangka belum dilakukan, tetapi sudah ada indikasi kuat siapa pelakunya. Saat ini kami masih dalam tahap pemeriksaan saksi-saksi. Sebelumnya, prosesnya masih sebatas klarifikasi,” kata mantan Kepala SPN Polda Jambi itu.
Ketika ditanya mengenai sumber makanan yang mengandung zat beracun, Edy enggan memberikan keterangan lebih lanjut. Ia memastikan bahwa kepolisian telah memeriksa delapan orang saksi terkait kasus ini.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian membeberkan bahwa delapan saksi yang diperiksa berasal dari berbagai pihak, termasuk penyelenggara hajatan, pemilik katering, toko pemasok bahan makanan, korban, serta orang tua korban.
Berdasarkan hasil uji laboratorium forensik, polisi menemukan adanya kandungan zat berbahaya, yakni formalin, dalam sampel makanan yang disajikan dalam acara tersebut.
“Hasil uji laboratorium menunjukkan keberadaan formalin pada beberapa hidangan, antara lain siomai, sate ayam, sambal goreng krecek, bakso, dan es krim,” ungkap Riski.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ratusan warga mengalami gejala keracunan setelah menyantap hidangan dalam sebuah hajatan pernikahan di Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Sleman, pada Sabtu (8/2/2025). Sejumlah korban mengalami mual, muntah, pusing, hingga diare, sehingga harus mendapatkan perawatan medis.
Polisi terus mendalami kasus ini guna memastikan pelaku serta motif di balik penggunaan bahan berbahaya dalam makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan, terutama yang berasal dari sumber yang belum terjamin keamanannya. []
Nur Quratul Nabila A