Polisi Usut Tawuran SMP di Sawangan, Korban Alami Luka Serius
DEPOK – Aksi tawuran antarpelajar kembali mencoreng dunia pendidikan di Kota Depok. Insiden berdarah kali ini melibatkan sejumlah siswa SMP yang saling bentrok di kawasan Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, pada Jumat (31/10/2025) malam. Akibat kejadian itu, satu pelajar mengalami luka bacok serius di punggung, sementara satu lainnya mengalami memar di bagian wajah.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, menjelaskan bahwa tawuran tersebut bermula dari ajakan yang disepakati melalui pesan daring. “Korban dan rekan-rekannya sudah berjanji untuk berkumpul sebelum tawuran dimulai,” ujar Made, Sabtu (01/11/2025).
Menurutnya, kelompok korban yang berjumlah kecil bergerak menuju area sekitar SMP Bina Mandiri, lokasi yang disebut sebagai titik pertemuan. Namun, di tempat itu mereka justru berhadapan dengan kelompok lawan yang datang dalam jumlah lebih banyak, menggunakan sekitar sepuluh sepeda motor.
“Karena kalah jumlah, kelompok korban mencoba melarikan diri. Saat itulah pelaku mengejar dan membacok korban dengan celurit hingga korban terjatuh dari motor,” jelas Made.
Tidak berhenti sampai di situ, pelaku kembali menyerang korban yang sudah tersungkur. Akibatnya, korban mengalami luka cukup parah dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara seorang teman korban mengalami luka lebam di wajah dan pipi akibat pemukulan.
“Tidak ada korban meninggal dunia. Satu orang masih menjalani perawatan, dan satu lainnya sudah diperbolehkan pulang,” kata Made menegaskan.
Dalam penyelidikan, polisi mengamankan satu bilah golok yang dibawa oleh kelompok korban saat kejadian. Barang bukti tersebut kini disita oleh Polsek Sawangan sebagai bagian dari proses hukum lebih lanjut.
“Barang bukti berupa golok sudah diamankan di Polsek,” tambahnya.
Polisi masih menyelidiki motif di balik tawuran tersebut dan berencana memanggil sejumlah saksi, termasuk pihak sekolah. Kasus ini menjadi pengingat bahwa tawuran pelajar tetap menjadi persoalan sosial yang membutuhkan perhatian serius, baik dari pihak sekolah, orang tua, maupun aparat penegak hukum. []
Siti Sholehah.
