Polresta Bandara Soekarno-Hatta Tangkap Komplotan Pencuri Baterai Menara Telekomunikasi

TANGERANG – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Polda Metro Jaya, berhasil mengamankan tiga orang terduga pelaku pencurian baterai menara telekomunikasi di kawasan Bandara Soetta, Tangerang, Banten, pada Selasa (11/2/2025).
Ketiga pelaku yang telah diamankan berinisial BB, AB, dan S. Sementara itu, dua pelaku lainnya, berinisial S dan B, masih dalam daftar pencarian orang (DPO).
“Pelaku yang sudah ditangkap adalah BB, AB, dan S. Sementara dua lainnya, yakni S dan B, masih dalam pencarian,” ujar Wakapolresta Bandara Soetta, AKBP Joko Sulistiono, di Tangerang, Selasa.
Joko menjelaskan bahwa aksi pencurian ini terungkap pada 5 Februari 2025 sekitar pukul 02.10 WIB. Saat itu, petugas keamanan (Aviation Security/Avsec) Bandara Soetta mendeteksi gerak-gerik mencurigakan para pelaku melalui kamera pengawas (CCTV). Mereka diketahui telah mencuri baterai dari empat menara telekomunikasi milik tiga perusahaan, yakni PT Portalindo, PT XL Axiata, dan PT Huawei Indonesia.
“Karena sudah beberapa kali melakukan pencurian, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandara Soetta bekerja sama dengan Avsec untuk mengidentifikasi ciri-ciri kendaraan serta pola pergerakan pelaku,” kata Joko.
Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta, Kompol Yandri Mono, menambahkan bahwa setelah mendapatkan identitas terduga pelaku, polisi menemukan kendaraan yang dicurigai berkeliling di kawasan Bandara Soetta. Tim penyidik kemudian melakukan penyergapan.
Penangkapan dilakukan pada pukul 02.10 WIB ketika ketiga pelaku tertangkap basah sedang melakukan pencurian baterai di sebuah menara telekomunikasi di kawasan Hotel Sheraton, Bandara Soetta.
“Para pelaku saat itu sedang membuka baut dan mengambil baterai dari menara telekomunikasi. Saat melihat polisi, mereka berusaha melarikan diri, sehingga terjadi aksi kejar-kejaran,” ujar Yandri.
Dalam pengejaran tersebut, dua pelaku berhasil ditangkap di lokasi kejadian, sementara satu pelaku lainnya ditangkap setelah dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, para pelaku diketahui merupakan spesialis pencuri baterai menara telekomunikasi yang telah beraksi di beberapa kota besar, termasuk Tangerang, Jakarta, dan wilayah Jawa Barat.
Kerugian akibat aksi mereka ditaksir mencapai Rp1,2 miliar. Satu modul baterai yang dicuri memiliki nilai sekitar Rp80 juta, dan dalam satu menara telekomunikasi terdapat setidaknya lima modul baterai.
“Untuk PT XL Axiata saja, ada tiga lokasi pencurian dengan total kerugian mencapai Rp700 juta,” ungkap Yandri.
Selain itu, penyidik juga menemukan bahwa salah satu pelaku yang masih buron, yakni B, berperan sebagai penadah hasil curian.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan. Mereka terancam hukuman penjara maksimal tujuh tahun.
“Kami menerapkan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara,” tutup Yandri. []
Nur Quratul Nabila A