Polri Siapkan Pengamanan Giat OIC-CA di UMKT, Konferensi Berjalan Lancar
ADV LIPSUS – Gabungan personil Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang terdiri dari Kepolisian Sektor (Polsek) Samarinda Ulu, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda dan Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim) melaksanakan Pengamanan dan Monitoring dalam kegiatan Organization Of Islamic Cooperation Cultural Activity (OIC-CA) tahun 2023 di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Jalan Ir H Juanda, Sidodadi, Samarinda Ulu, Samarinda, Senin (10/07/2023).
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Samarinda Ulu, Komisaris Polisi Kustiana memerintahkan personilnya yang terlibat menjalankan Surat Perintah Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Samarinda untuk memberikan pengamanan. Di UMKT, kegiatan yan berlangsung di Aula Gedung E lantai 4 telah adalah Konferensi Internasional dengan tema “Melindungi Alam, Menyelamatkan Manusia adalah Sebuah Aksi Lintas Agama” yang diikuti oleh 56 delegasi negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ditambah delegasi tuan rumah.
Dalam kegiatan yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim bekerja sama dengan UMKT dan berbagai pihak ini, hadir sebagai pembicara Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Profesor Warsito, Perwakilan Tetap Arab Saudi untuk OKI Saleh Hamad Alsuhaibani, Elaf Abdurazzako Badraik, Kepala Administrasi Kabinet Sekretaris Umum Perserikatan Bangsa Bangsa Elaf Abdurazzako Badraik, dan Koordinator Program OKI Samet Yalsin.
Selain itu, hadir juga Direktur Jenderal Pusat Kajian Sejarah, Seni dan Budaya Islam Mahmud Erol Kilic, Direktur Direktur Eco Bhinneka Muhammadiyah Hening Parlan, dan akademisi Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo Alexius Binawan. Secara dalam jaringan, pembicara yang juga turut ambil bagian dalam konferensi adalah Suhadi Cholil, perwakilan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Dalam memberikan sambutan pembukaan konferensi, Rektor UMKT Bambang Setiaji mengucapkan selamat datang kepada para delegasi yang hadir dan berharap dalam kesempatan ini bisa bekerja sama dengan peningkatan pendidikan serta dalam bidang lain yakni kepemudaan, kebudayaan, kewirausahaan sosial, budaya dan ekonomi kreatif serta peningkatan kapasitas pemuda menghadapi kemajuan teknologi.
“Selamat datang di Indonesia, ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk menjalin kerja sama antara Indonesia dan OICCA dalam berbagai hal salah satunya pendidikan. Kegiatan ini adalah kesempatan yang baik untuk bisa saling bekerja sama di dalam komunitas muslim dalam berbagai bidang. Pertemuan ini menjadi kesempatan kita bersama untuk saling belajar dalam banyak hal seperti kepemudaan, kebudayaan, kewirausahaan sosial, budaya dan ekonomi kreatif serta peningkatan kapasitas pemuda menghadapi kemajuan teknologi, ” papar Bambang Setiaji.
Kemudian Syafiq A. Mughni yang mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan harapan Presiden Jokowi untuk kerja sama yang jauh lebih baik antar negara Islam dan juga mempererat ikatan persaudaraan antar negara Islam.
“Kita akan perkenalkan ke negara Islam, ini wujud baru Indonesia dengan Ibu Kota yang baru. Bapak Jokowi Presiden Republik Indonesia berharap akan ada kerja sama yang jauh lebih baik antar negara Islam dan juga mempererat ikatan persaudaraan antar negara Islam. Gelaran OICCA ini menjadi peluang bagi Kaltim untuk menggaet investor, selain tentunya memperkenalkan berbagai kekayaan budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif di Kaltim. Semoga dari ajang ini terbangun kerja sama lanjutan sehingga membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia, ” terangnya.
Lalu Mahmud Erol menjelaskan, salah satu yang dibahas dari pertemuan OICCA adalah fokus dengan lingkungan. Dia menyebut OICCA dikenal sebagai organisasi diplomatik internasional. “Ada resolusi yang ingin dicapi OICCA. Tapi, tetapi pelaksanaan resolusi itu milik negara masing-masing. Jadi, OICCA tidak bisa melakukan apa pun. Kami hanya menyarankan negara untuk ‘tolong lakukan ini’. Jadi, saran itu terserah kepada tiap negara jika ingin dilaksanakan,” kata Mahmud usai konferensi.
Penulis : Putri Aulia Maharani | Penyunting : Nursiah