Populasi Hama Tikus Meningkat Dua Kali Lipat, Petani di Jatim Terancam Gagal Panen

JAWA TIMUR – Populasi hama tikus di sejumlah wilayah di Jawa Timur mengalami peningkatan drastis hingga dua kali lipat dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini berdampak signifikan terhadap para petani, menyebabkan banyak sawah mengalami gagal panen dan kerugian besar.

Ketua Paguyuban Petani Pangan Nasional (P3N) Jawa Timur, Iskhak Subagio, mengungkapkan bahwa lonjakan populasi tikus terjadi hampir di seluruh kecamatan, termasuk Sumbersuko, Pasrujambe, dan Senduro.

Ia menjelaskan bahwa salah satu faktor utama penyebabnya adalah musim panen yang tidak serentak, sehingga ketersediaan makanan bagi tikus tetap ada sepanjang waktu.

“Pola kawin tikus yang cepat serta berkurangnya musuh alami akibat perburuan liar juga menjadi faktor yang mempercepat perkembangbiakan mereka. Akibatnya, populasi hama ini melonjak drastis dan menyerang lahan pertanian di hampir semua kecamatan,” ujarnya.

Serangan hama tikus tidak hanya menurunkan hasil panen, tetapi juga meningkatkan biaya produksi bagi para petani. Banyak petani yang terpaksa melakukan penanaman ulang akibat serangan tersebut, yang berarti mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bibit, pupuk, dan tenaga kerja.

Selain itu, keberadaan hama tikus yang tidak terkendali juga menghambat produktivitas pertanian secara keseluruhan. Beberapa petani melaporkan bahwa mereka mengalami kerugian hingga 50 persen dari hasil panen yang seharusnya mereka peroleh.

Sebagai langkah penanggulangan, para petani diimbau untuk melakukan gerakan pengendalian (gerdal) tikus secara serentak. Metode ini dianggap sebagai solusi paling efektif untuk menekan populasi hama dalam waktu singkat.

“Jika gerakan ini dilakukan secara serentak di semua wilayah terdampak, maka efektivitasnya akan lebih tinggi. Sayangnya, masih banyak petani yang memilih bertindak sendiri-sendiri, sehingga penanganan hama menjadi lebih lambat dan kurang maksimal,” tambah Iskhak.

Pemerintah daerah juga diharapkan memberikan dukungan dalam bentuk penyuluhan dan bantuan alat pengendalian hama agar permasalahan ini dapat segera teratasi.

Dengan langkah pencegahan yang tepat, diharapkan petani dapat menyelamatkan hasil panen mereka dan mengurangi potensi kerugian akibat serangan hama tikus yang semakin mengkhawatirkan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *