PP Walisongo Peringati Hari Santri Nasional Tekunkan Beriadhoh Malam
PROBOLINGGO– Bulan Oktober adalah yang mana pada tanggal 22 Oktober Semua Lembaga pendidikan Islam seluruh Indonesia di naungan Kementerian Agama Islam mengintruksikan seluruh Pondok Pesantren upacara memperingati Hari Santri Nasional.
Termasuk yang dilakukan Pondok Pesantren Salafiyah Walisongo, Dusun Bukkolan, Desa Sidopekso Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo mulai dari Lembaga Paud sampai ke tingkat SMA, MInggu (22/2023).
Sementara itu Ahmad Sultoni pengasuh PP Salafiyah Walisongo menuturkan, santri punya tanggung jawab besar untuk mengisi kemerdekaan dengan belajar yang tekun, beriadhoh yakni bangun jam 3 pagi- jam 10 malam dengan rutinitas dipondok, kegiatan sosial kemasyarakatan dan segala bidang sendi kehidupan.
“Jika ada santri yang tidak ikut berjuang ditengah – tengah masyarakat maka mereka telah berkhianat dengan jatidiri seorang santri. Santri yang tidak mau berjuang sama dengan berkhianat terhadap nilai kesantriannya,’’tegas Ahmad Sultoni.
Menurutnya, arti santri sendiri adalah Shin, sarikul khoirot, mempelajari ilmu menuju akhirat, artinya sudah tahu bocoran bagaimana melenggang ke akhirat dengan aman.
Nun, Naibun Lil masyayeh, santri sebagai penerus para guru dan masyayeh. Sangat beruntung bila ada santri masih diingat dan masih nyambung dengan para gurunya.
Ta’, Takriful bil ma’asih, mampu mencegah terhadap hal hal maksiat, santri harus pandai berbuat ikhlas.
Ro’, Rogibun bil Khoirot, santri harus senang terhadap hal hal yang baik, artinya jangan jadikan hidup ini sebagai beban tapi justru motivasi dan inspirasi karena Allah maha Ghofur mahal Jamal,’’ujar Ahmad Sultoni yang juga Caleg DPRD Kabupaten Probolinggo Dari PKB Dapil 1.
Ditaman ada mawar berduri,di bawahnya ada mikari saya bangga menjadi santri, santri harapan ibu Pertiwi shalikun bil akhirat ” Pungkasnya KH. Abdur Rohman Nabrawi.(Adl)