Prabowo–Putin Bahas Kerja Sama, Ada Undangan ke Indonesia
Moskow – Pertemuan bilateral antara Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Kremlin, Moskow, pada Rabu (10/12/2025), diwarnai suasana hangat. Selain membahas agenda strategis kedua negara, momen itu juga diisi dengan undangan langsung dari Prabowo agar Putin berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat. Ajakan tersebut disampaikan dengan gaya santai yang memancing tawa para pejabat yang hadir.
Dalam pernyataannya, Prabowo menegaskan Indonesia siap menerima kedatangan Putin kapan pun waktu memungkinkan. Ia bahkan menyelipkan kelakar terkait padatnya kunjungan Putin ke negara lain. “Saya juga ingin mengundang Yang Mulia untuk ke Indonesia pada kesempatan yang beliau miliki. Apakah tahun 2026 atau 2027 tidak ada masalah, kami berharap beliau akan berkunjung ke Indonesia juga. Jangan ke India saja,” ujar Prabowo. Komentar itu langsung mencairkan suasana pertemuan.
Putin menanggapi undangan tersebut secara positif. Meski diketahui memiliki jadwal internasional yang padat, ia memberikan sinyal kuat untuk memenuhi undangan tersebut. “Terima kasih, saya akan datang,” ucap Putin singkat, namun jelas menunjukkan komitmennya membuka ruang kolaborasi dengan Indonesia.
Dalam pertemuan itu, Prabowo juga menyampaikan apresiasi atas sambutan pemerintah Rusia. Ia menyinggung kesibukan Putin yang dikenal memiliki agenda diplomasi yang padat, namun tetap meluangkan waktu menerima delegasi Indonesia. “Terima kasih atas penerimaan saya. Saya paham bahwa Presiden Putin agendanya sangat sibuk,” kata Prabowo.
Selain membahas undangan kunjungan, kedua pemimpin juga meninjau perkembangan hubungan kerja sama strategis di berbagai sektor. Prabowo menegaskan bahwa pemerintah Indonesia telah mempertemukan sejumlah industri dan perusahaan nasional dengan mitra bisnis Rusia. Upaya itu diharapkan mampu mengakselerasi kerja sama bilateral, khususnya di bidang industri pertahanan, energi, dan teknologi.
“Saya sudah pertemukan, hubungkan dengan entitas-entitas industri kami, entitas perusahaan-perusahaan kami juga dan sepertinya sudah banyak sekali tindak lanjut yang positif,” tuturnya.
Pertemuan Prabowo–Putin kali ini sekaligus menegaskan arah diplomasi Indonesia yang terus berupaya memperluas jejaring kemitraan strategis, termasuk dengan negara-negara besar seperti Rusia. Bagi kedua negara, hubungan ini tidak hanya berkisar pada kerja sama pertahanan, tetapi juga menyentuh sektor ekonomi dan energi yang dianggap memiliki potensi besar.
Selain itu, undangan Prabowo juga dinilai sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan politik tingkat tinggi. Jika kunjungan tersebut terwujud pada 2026 atau 2027, hal itu diyakini akan membuka peluang baru bagi kerja sama bilateral, termasuk peningkatan investasi, proyek teknologi, hingga kerja sama pendidikan.
Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut menandai kelanjutan hubungan diplomatik yang telah terjalin lama antara Jakarta dan Moskow. Meski dinamika global terus berubah, kedua negara menunjukkan komitmen memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan. []
Siti Sholehah.
