Prabowo Tegaskan Penyelesaian Sengketa Blok Ambalat dengan Malaysia Lewat Jalur Damai

BANDUNG — Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk menyelesaikan sengketa wilayah Blok Ambalat dengan Malaysia melalui jalur damai.
Pernyataan ini disampaikan menyusul perkembangan terbaru dalam perundingan kedua negara terkait klaim tumpang tindih di wilayah maritim tersebut.
Menurut Prabowo, kedua belah pihak menunjukkan kesediaan untuk mencari solusi yang mengedepankan diplomasi.
“Ada itikad baik dari dua pihak. Intinya kita mau punya penyelesaian baik,” ujarnya di Gedung Sasana Budaya Ganesa, Bandung, Sabtu (9/8/2025).
Sengketa yang melibatkan Blok Ambalat ini mencakup dua area, ND6 dan ND7, yang diklaim Malaysia sebagai bagian dari Laut Sulawesi, sementara Indonesia menyebutnya wilayah Ambalat.
Kawasan ini dikenal memiliki potensi cadangan minyak dan gas yang signifikan, sehingga kerap menjadi isu sensitif dalam hubungan bilateral.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sebelumnya menegaskan bahwa negaranya tetap memegang prinsip mempertahankan kedaulatan Sabah, meski bersedia merundingkan penyelesaian dengan Indonesia.
“Kami akan melindungi setiap jengkal Sabah. Saya akan mempertahankan prinsip ini. Kami akan merundingkannya dengan benar, tanpa menyerah. Ini semua ada dalam pertemuan, bukan hanya pembicaraan rahasia,” kata Anwar, seperti dikutip Malay Mail.
Pertemuan terakhir antara Prabowo dan Anwar berlangsung pada 27 Juni di Jakarta.
Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin membahas kemungkinan pengembangan bersama di wilayah sengketa sebagai salah satu opsi penyelesaian, walau belum ada kesepakatan final.
Anwar menyebut perundingan tersebut sebagai bagian dari hubungan baik yang telah terjalin lama.
“Diskusi kami dengan Indonesia mengenai Ambalat adalah pertanda persahabatan yang baik. Presiden Prabowo adalah sahabat pribadi dan sahabat keluarga. Saya ingin hubungan ini tetap baik,” ungkapnya.
Hingga kini, negosiasi terus berlanjut dengan harapan dapat menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan kedua pihak sekaligus menjaga stabilitas kawasan. []
Nur Quratul Nabila A