Presiden Prabowo akan Terima Kunjungan PM Malaysia Anwar Ibrahim di Jakarta

JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Jumat, 27 Juni 2025 siang.
Kabar pertemuan tersebut dikonfirmasi oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya saat dihubungi awak media. Ia menyatakan, pertemuan akan berlangsung dalam suasana resmi dan produktif.
“Betul, besok siang rencana PM Anwar akan datang dan bertemu Pak Presiden di Jakarta,” ujar Teddy pada Kamis, 26 Juni 2025.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia juga mengonfirmasi pertemuan tersebut melalui unggahan resmi di akun X (dulu Twitter) @MalaysiaMFA.
Pertemuan antara kedua kepala pemerintahan tersebut dijadwalkan membahas sejumlah isu penting dalam hubungan bilateral Indonesia–Malaysia. Di antaranya adalah tindak lanjut hasil-hasil pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, serta pertukaran pandangan mengenai perkembangan kawasan dan isu-isu global yang menjadi kepentingan bersama.
“Kunjungan ini merupakan bentuk komitmen berkelanjutan kedua negara untuk memperdalam hubungan bilateral yang telah terjalin erat, khususnya di tingkat kepemimpinan tertinggi,” demikian pernyataan resmi yang dirilis oleh Biro Sekretariat Presiden.
Kunjungan PM Anwar kali ini juga merupakan kunjungan balasan, setelah Presiden Prabowo melakukan lawatan kenegaraan ke Malaysia pada Mei 2025 lalu. Dalam kunjungan tersebut, Prabowo turut menghadiri KTT ASEAN ke-46, KTT ASEAN-GCC ke-2, serta KTT ASEAN-GCC-Tiongkok yang digelar pada 26–27 Mei 2025.
Selain mempererat kerja sama bilateral, kunjungan ini juga merupakan bagian dari persiapan menuju Konsultasi Tahunan ke-13 antara Indonesia dan Malaysia yang direncanakan akan digelar pada akhir tahun 2025.
Indonesia saat ini tercatat sebagai mitra dagang terbesar keenam bagi Malaysia secara global, serta yang kedua terbesar di antara negara-negara ASEAN.
Nilai perdagangan bilateral kedua negara menunjukkan tren positif, naik sebesar 4,5 persen dari RM111,21 miliar (sekitar USD24,39 miliar) pada tahun 2023 menjadi RM116,29 miliar (sekitar USD25,5 miliar) pada tahun 2024. []
Nur Quratul Nabila A