Presiden Prabowo: Negara Gagal Ditandai dengan Kegagalan Tentara dan Polisi
JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan salah satu ciri negara gagal bisa dilihat dari kondisi tentara dan polisinya.
“Karena itu biasanya ciri khas negara yang gagal adalah tentara dan polisi yang gagal,” kata Prabowo di hadapan ratusan prajurit TNI-Polri dalam acara Rapim TNI-Polri di gedung The Tribrata, Jakarta, Kamis (30/1/2025) sebagaimana dilansir CNNIndonesia.
Prabowo mengatakan tentara dan polisi merupakan bagian dari negara yang memiliki kekuasaan khusus. Salah satunya dibekali kekuasaan untuk memegang monopoli fisik dan senjata.
Baginya, kekuasaan yang dipegang polisi dan tentara ini sangat besar.
Prabowo pun mengingatkan bahwa rakyat menuntut dedikasi tinggi dari setiap prajurit TNI dan Polri, karena merekalah yang menggaji dan menghidupi para aparat tersebut dari uang pajak.
“Rakyat yang memberi makan kepada tentara dan polisi, dan rakyat memberi kuasa kepada tentara dan polisi untuk memegang monopoli senjata,” kata Prabowo.
“Saudara-saudara diharapkan dituntut dari saudara-saudara pengabdian yang setinggi-tingginya. Diberi kekuasaan ke saudara artinya rakyat kita menuntut dari saudara-saudara dedikasi yang sangat tinggi, pengorbanan yang sangat tinggi,” tambahnya.
Tak hanya itu, Prabowo mengatakan pangkat tinggi yang dipegang prajurit TNI/Polri artinya penghormatan dari rakyat. Pasalnya, rakyat menyerahkan nasib keamanan dan perlindungan jiwa raganya kepada prajurit TNI/Polri.
“Kalau saudara-saudara berani memakai pangkat jenderal artinya saudara harus yang pertama berani memberi nyawa saudara untuk kepentingan bangsa dan negara. Itu arti pangkat yang diberikan,” kata dia. []
Nur Quratul Nabila A