Presiden Prabowo Tinjau Tambak Ikan Nila Seluas 84 Hektare di Karawang
JAKARTA – Setelah memiliki tambak udang raksasa di Kebumen, pemerintah kembali membangun infrastruktur di sektor perikanan. Kali ini, sebuah tambak raksasa ikan nila berdiri di Karawang, Jawa Barat.
Presiden Prabowo Subianto hadir langsung untuk mengecek tambak raksasa ikan nila tersebut, Senin (2/12/2024). Prabowo mengapresiasi proyek yang dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu.
“Meninjau Tambak Budidaya Ikan Nila di BLUPPB, Karawang bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ungkap Prabowo dalam postingan di akun media sosial Instagram miliknya @prabowo dikutip Selasa (3/12/2024).
Prabowo menjelaskan tambak raksasa ikan nila tersebut memiliki kapasitas lahan seluas 84 hektare. Tambak itu ditargetkan produksi budidaya ikan nila ini akan mencapai 80-100 ton per hektar per siklus.
“Hal ini bertujuan untuk pemenuhan bahan protein ikan sebagai penunjang program Makan Bergizi Gratis,” bebernya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memberikan penjelasan melalui display panel mengenai potensi dan produktivitas tambak budidaya ini. Trenggono menjelaskan bahwa tambak ikan nila salin di Karawang memiliki target produksi mencapai 80 ton per hektare hingga 100 ton per hektare per siklus.
“Produktivitas BINS (Budidaya Ikan Nila Salin) akan terus kami tingkatkan, untuk mendukung program prioritas pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis, dan target swasembada pangan, melalui produk perikanan berkualitas. Metode budidaya di sini juga siap direplikasi untuk menghidupkan lagi tambak-tambak di Pantura, yang sudah lama tidak berproduksi,” bebernya.
Setelah itu, Prabowo bersama Trenggono serta Trenggono melakukan penebaran benih ikan nila salin di salah satu kolam tambak. Penebaran ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tambak serta mendukung program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berbasis ekonomi biru.
Ini adalah komitmen pemerintah dalam mendorong sektor perikanan budidaya sebagai salah satu pilar utama ekonomi nasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global. []
Nur Quratul Nabila A