Presiden-Presiden Iran Masa Jabatan Terlama dan Kepentingan Kuat Tantang Israel dan AS

EHERAN – Terdapat sejumlah nama Presiden Iran dengan masa jabatan terlama yang bisa diketahui. Salah satunya dikenal sebagai penentang keras Israel dan Amerika Serikat. Sepanjang riwayatnya, sebagaimana dilansir dari Sindonews.com, Iran telah memiliki sederet nama yang menjadi presiden. Melihat ke belakang, presiden pertama Iran adalah Abolhassan Banisadr yang terpilih pada pemilu pertama pada 1980.

Sejak itu, Iran telah dipimpin sejumlah nama lain yang menjadi presiden. Melihat nama-namanya, ada beberapa di antaranya yang menjabat dalam waktu terlama. Siapa saja? Presiden Iran dengan Masa Jabatan Terlama 1. Mohammad Khatami Mohammad Khatami dikenal sebagai seorang ulama dan reformis kenamaan di Iran.

Pada puncak kariernya, ia pernah menjadi Presiden Iran periode 1997-2005 (8 tahun). Mengutip Britannica, Rabu (22/5/2024), Khatami lahir di Ardakan, provinsi Yazd, 29 September 1943. Memiliki latar belakang keluarga ulama terkenal, ia juga disebut sebagai sosok keturunan Nabi Muhammad karena selalu mengenakan sorban hitam. Pada riwayat pendidikannya, Khatami pernah belajar di madrasah tradisional (sekolah agama) kota suci Qom.

Saat dewasa, ia juga menerima gelar dalam bidang filsafat dari Universitas Isfahan dan Universitas Teheran, Sebelum menjadi presiden, Khatami pernah mendapat jabatan Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam. Ia bertugas di bawah presiden Ali Khamenei dan Akbar Hashemi selama hampir 10 tahun (1982-1992). Setelah itu, Khatami juga sempat menjadi Direktur Perpustakaan Nasional hingga penasihat Presiden Ali Akbar Hashemi. Barulah pada pemilu 1997, ia mencalonkan diri.

Menariknya, Khatami menang telak. Janji kampanyenya mencakup kebebasan berekspresi yang lebih besar, serta langkah-langkah untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan privatisasi. Baca Juga Campur Tangan Mossad atau Konflik Internal Iran yang Menyebabkan Kecelakaan Helikopter Presiden Raisi 2.

Mahmoud Ahmadinejad Mahmoud Ahmadinejad merupakan presiden ke-6 Iran. Ia menjabat selama 8 tahun dari 2005 hingga 2013. Pada riwayatnya, Ahmadinejad lahir pada 1956 di Garmsar, dekat Teheran. Memiliki ayah seorang pandai besi, ia meraih gelar PhD dari Universitas Sains dan Teknologi Teheran.

Dikenal sebagai populis garis keras, Ahmadinejad kerap memunculkan kontroversi sejak memimpin Iran. Ia memiliki retorika yang keras terhadap Amerika Serikat dan Israel. Sebelum jadi presiden, Ahmadinejad dilaporkan tidak mengeluarkan uang untuk kampanye. Sebagai gantinya, ia mendapat didukung dari berbagai kelompok konservatif yang kuat.

Gaya kampanye yang ditunjukan berfokus pada kemiskinan, keadilan sosial dan distribusi kekayaan di Iran. Selain itu, ia juga berulang kali membela program nuklir negaranya yang membuat khawatir AS dan Uni Eropa. Saat berkuasa, Ahmadinejad pernah menyampaikan pidato yang menantang di PBB mengenai masalah nuklir.

Ia juga telah membuat marah negara-negara Barat dengan pandangannya terhadap Israel karena menggambarkan Holocaust sebagai mitos. Pada Oktober 2005, Ahmadinejad membuat pernyataan mengejutkan ketika membayangkan penggantian Israel dengan negara Palestina. Mengutip perkataan Ayatollah Khomeini, kata-katanya diterjemahkan secara luas sebagai seruan agar Israel “dihapus dari peta”. 3. Hassan Rouhani Berikutnya ada nama Hassan Rouhani.

Ia adalah presiden ke-7 Iran pengganti Ahmadinejad yang menjabat periode 2013-2021 (8 tahun). Lahir di Sorkheh, 12 November 1948, Rouhani bukanlah sosok sembarangan. Ia sudah menjadi pemain kunci dalam kehidupan politik Iran sejak revolusi tahun 1979. Sebagai contoh, Rouhani dikenal sebagai tokoh berpengaruh dalam pembentukan pertahanan Iran selama Perang Iran-Irak 1980-88.

Ia pun banyak memegang beberapa jabatan politik penting sebelum akhirnya menjadi presiden. Pada sepak terjangnya, Rouhani juga punya reputasi sebagai kepala perunding nuklir Iran. Memiliki julukan “diplomat syekh”, sosoknya juga cukup disegani. Demikian ulasan mengenai deretan nama presiden Iran dengan masa jabatan terlama. []

Putri Aulia Maharani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *