Pria Tewas Ditebas Teman Sendiri karena Persoalan Sabu
JAKARTA – Malam di Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, berubah mencekam pada Sabtu (25/10/2025). Seorang pria berinisial HJ (52) ditemukan tergeletak bersimbah darah setelah ditebas senjata tajam oleh temannya sendiri, AAS (36). Tragedi itu dipicu oleh dendam lama yang berakar dari persoalan sabu-sabu.
Peristiwa berdarah tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Dua warga yang berada di sekitar lokasi, MR dan MI, sempat berusaha menolong korban. Namun, upaya itu justru berbalik membahayakan mereka karena pelaku menyerang dengan senjata tajam jenis karbit. Keduanya berhasil melarikan diri dan mencari pertolongan. Ketika mereka kembali, korban sudah tidak ditemukan di tempat—diduga telah dibawa warga ke rumah sakit terdekat.
Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, membenarkan adanya peristiwa penyerangan itu.
“Saksi melihat korban bersimbah darah dan berusaha menolong, tapi malah diserang pelaku,” ujar Reonald dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/10/2025).
Begitu laporan diterima, Unit Reskrim Polsek Jatinegara yang dipimpin Ipda Nur Hidayat segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Kapolsek Jatinegara, Kompol Samsono, turut turun langsung memantau situasi di lapangan sekitar pukul 21.30 WIB untuk memastikan pengamanan lokasi.
Tak butuh waktu lama, pelaku berhasil diringkus di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (26/10/2025) dini hari sekitar pukul 03.30 WIB. Penangkapan dilakukan tanpa perlawanan. AAS langsung dibawa ke Mapolsek Jatinegara untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Pelaku mengakui menganiaya korban dengan mengayunkan senjata tajam ke arah leher korban,” ungkap Kompol Samsono.
Motif pelaku akhirnya terungkap. AAS menyimpan dendam lama terhadap korban karena merasa dibohongi dan dicurangi dalam transaksi sabu-sabu.
“Pelaku mempunyai dendam karena sebelumnya korban membohongi dan berbuat curang terkait sabu,” lanjut Samsono.
Kasus ini menambah panjang daftar kejahatan yang dipicu oleh konflik narkoba di Jakarta. Berdasarkan data Polri hingga Oktober 2025, tercatat lebih dari 38.000 kasus penyalahgunaan narkotika di seluruh Indonesia, dengan lebih dari 51.000 tersangka diamankan. Wilayah Jakarta Timur, termasuk Jatinegara dan Cakung, menjadi salah satu titik rawan dengan tingkat peredaran tinggi.
Kini, AAS masih menjalani pemeriksaan intensif untuk memastikan apakah dirinya hanya pengguna atau bagian dari jaringan peredaran narkotika. Sementara jenazah HJ telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Peristiwa ini menjadi peringatan kelam bahwa urusan narkoba tak hanya menghancurkan masa depan, tetapi juga dapat menjerumuskan seseorang dalam lingkaran kekerasan dan kematian, bahkan di antara mereka yang pernah bersahabat. []
Siti Sholehah.
