Program Disiplin Khusus: Anak Bermasalah di Bengkulu Akan Dibina di Camp TNI–Polri

BENGKULU – Pemerintah Provinsi Bengkulu tengah menyiapkan langkah terobosan dalam menangani perilaku menyimpang di kalangan remaja.

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, melalui unggahan video di akun TikTok resminya pada Senin (28/4/2025), menyampaikan bahwa anak-anak yang dianggap melakukan kenakalan remaja serius akan dibina di kamp khusus bekerja sama dengan TNI dan Polri.

Dalam keterangannya, Helmi menyebutkan bahwa sasaran program ini adalah remaja yang terlibat penyalahgunaan narkoba, melawan orangtua, sering pulang larut malam, membolos sekolah, hingga terlibat dalam pergaulan bebas. Mereka akan ditangani dengan pendekatan kedisiplinan tinggi yang diterapkan di lingkungan militer.

“Anak-anak nakal akan kami serahkan ke tentara dan polisi untuk dididik. Mereka akan digembleng agar menjadi pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan menghormati orangtua,” ujar Helmi.

Helmi juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan anak-anak yang dinilai perlu mengikuti program ini. Laporan bisa disampaikan melalui berbagai saluran, mulai dari akun TikTok-nya, nomor WhatsApp pribadinya, hingga kantor polisi atau markas TNI terdekat.

Program ini disebut terinspirasi dari model pembinaan ketat yang diterapkan di beberapa negara, seperti Tiongkok.

Pemerintah provinsi akan membentuk kamp pelatihan khusus sebagai lokasi pembinaan selama enam bulan penuh tanpa kegiatan belajar formal. Selama masa pembinaan, peserta akan tinggal di barak yang disiapkan oleh TNI.

Langkah serupa juga tengah disiapkan di Jawa Barat oleh mantan Gubernur Dedi Mulyadi, yang mengusulkan program pelatihan karakter bagi siswa bermasalah.

Di Bengkulu, program ini akan diintegrasikan dengan kesepakatan antara pihak sekolah dan orangtua untuk menentukan peserta yang benar-benar membutuhkan intervensi serius.

Meski menuai tanggapan beragam, program ini dinilai sebagai solusi alternatif di tengah meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap kenakalan remaja yang semakin kompleks.

Pemerintah Provinsi Bengkulu menegaskan bahwa pendekatan ini akan dilakukan dengan tetap memperhatikan hak anak serta pendampingan psikologis dan sosial secara terpadu. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *