Program Internet Desa Kaltim Tembus 78 Persen

SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus mempercepat pemerataan akses digital di wilayahnya melalui program Internet Gratis Desa. Hingga awal November 2025, sedikitnya 658 desa atau sekitar 78 persen dari total 841 desa di Kaltim telah menikmati jaringan internet.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Faisal, mengungkapkan capaian tersebut sebagai hasil kerja keras seluruh tim Diskominfo yang telah bekerja tanpa henti sejak program ini diluncurkan pada April 2025.

“Per 3 Oktober hingga awal November, capaian kami sudah 658 desa atau sekitar 78 persen dari target,” ujar Faisal usai menghadiri penutupan Kaltim Paradise of The East X Summer Fest di Convention Hall Samarinda, Sabtu (08/11/2025). “Kami baru mulai bekerja efektif sejak pertengahan Mei, jadi dalam waktu delapan bulan tim bisa bergerak cepat. Saya bangga dengan kerja keras mereka.”

Program Internet Gratis Desa merupakan salah satu langkah strategis Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam memperluas akses informasi sekaligus mendorong pemerataan ekonomi digital di seluruh penjuru daerah, terutama di wilayah pedesaan dan terpencil.

Faisal menjelaskan, pembangunan infrastruktur digital di daerah pelosok tidak hanya berfokus pada penyediaan jaringan, tetapi juga memastikan keberlanjutan operasional agar masyarakat dapat menikmati layanan secara stabil dan berkelanjutan.

“Tantangan terbesar tentu soal waktu, karena kami hanya punya delapan bulan dengan target 841 desa. Artinya, setiap bulan harus menyelesaikan sekitar 100 desa,” jelasnya. “Selain itu, tidak semua wilayah bisa dijangkau jaringan fiber optik. Ada yang harus menggunakan wireless, bahkan satelit Starlink untuk daerah yang sangat terpencil.”

Ia menambahkan, kondisi geografis Kalimantan Timur yang luas dan beragam membuat setiap wilayah memerlukan pendekatan berbeda dalam penerapan teknologi. Beberapa daerah di pedalaman, pegunungan, dan pesisir harus menggunakan sistem hybrid agar koneksi tetap stabil meski infrastruktur terbatas.

Kendala lain yang dihadapi adalah keterbatasan pasokan listrik di sejumlah desa. Untuk itu, pemerintah memanfaatkan energi tenaga surya sebagai solusi agar jaringan tetap berfungsi dengan baik.

“Ada desa yang bahkan listriknya belum tersedia. Jadi kami pasang panel surya plus satelit agar internet tetap jalan,” ujar Faisal.

Menurutnya, inovasi tersebut menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam memberikan akses digital merata bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

Program Internet Gratis Desa tidak hanya menyentuh aspek teknologi, tetapi juga berdampak langsung pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Dengan adanya konektivitas, warga desa kini dapat mengakses layanan pendidikan daring, promosi usaha mikro secara digital, serta informasi publik dari pemerintah dengan lebih cepat dan mudah.

Faisal menilai, keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi antara Diskominfo Kaltim, pemerintah kabupaten dan kota, serta sejumlah mitra penyedia layanan jaringan internet. Ia menegaskan bahwa seluruh pihak bekerja secara sinergis agar program berjalan sesuai target.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dari pemerintah daerah, pihak swasta, dan masyarakat sangat penting agar jaringan yang sudah dibangun bisa dimanfaatkan maksimal,” katanya.

Pemerintah juga terus melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas jaringan, sekaligus memantau desa-desa yang masih dalam proses pembangunan infrastruktur internet. Meski telah mencapai 78 persen, masih ada puluhan desa yang menunggu pemasangan karena keterbatasan akses medan dan cuaca ekstrem.

Faisal menegaskan, Diskominfo Kaltim akan melanjutkan program ini hingga seluruh desa di Kalimantan Timur benar-benar terhubung. Baginya, internet bukan sekadar alat komunikasi, tetapi fondasi utama bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat desa di era modern.

“Kami ingin seluruh masyarakat Kaltim bisa menikmati manfaat konektivitas digital. Insyaallah, dalam lima tahun ke depan program ini bisa tuntas dan benar-benar memberikan dampak positif bagi pembangunan di tingkat desa,” tutup Faisal.

Dengan capaian tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur semakin optimistis mampu mewujudkan pemerataan akses digital sebagai bagian dari transformasi menuju Kaltim Cerdas dan Terhubung. Langkah ini juga menjadi bagian penting dari visi besar pemerintah daerah dalam menyiapkan masyarakat Kaltim menghadapi perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan berbasis teknologi dan inovasi.

Transformasi digital yang terus diperluas ini diharapkan dapat menciptakan kesetaraan informasi, membuka peluang ekonomi baru di sektor desa, serta memperkuat posisi Kalimantan Timur sebagai provinsi dengan pertumbuhan digital tercepat di Indonesia bagian timur. []

Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *