Protes Besar di Israel: Warga Marah, Mogok Kerja Massal Tekan Pemerintahan Netanyahu
ISRAEL – Sekitar 800 ribu warga Israel terus menggelar aksi demo dan mogok kerja massal kemarin (2/9/2024).
Warga yang mogok kerja itu marah kepada pemerintah yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang dianggap gagal menjaga keselamatan rakyatnya.
Hal itu menyusul tewasnya enam tawanan di Jalur Gaza. Warga melampiaskan amarahnya dengan memprotes pemerintah yang terus mengabaikan kondisi para tawanan tersebut. Para pemogok itu juga menuntut agar pemerintah menyetujui kesepakatan gencatan senjata untuk memulangkan para tawanan. Netanyahu telah berkali-kali menolak mentah-mentah usulan tersebut.
Laporan surat kabar Israel, Haaretz, yang mengutip sumber Israel menyebut tiga dari enam tawanan yang tewas itu seharusnya dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan pertukaran sandera-tahanan yang saat ini masih dinegosiasikan.
โโMereka muncul dalam daftar yang diberikan pada awal Juli. Ada kemungkinan sebelumnya untuk memulangkan mereka dalam keadaan hidup,โโ ucap sumber Israel tersebut.
Dilansir dari The Guardian, demo berlangsung sejak Minggu (1/9/2024) Malam. Aksi berlanjut dengan mogok kerja massal yang dimulai sejak pukul 6 pagi kemarin hingga waktu yang belum ditentukan.
Aksi protes tersebut juga dibarengi dengan seruan dari serikat pekerja terbesar di Israel, Histadrut. Dilansir dari Al Jazeera, Histadrut juga didukung produsen dan pengusaha utama Israel di sektor teknologi tinggi. Akibatnya, sebagian besar ekonomi Israel ikut terdampak.
Forum Bisnis Israel, yang mewakili sebagian besar pekerja sektor swasta dari 200 perusahaan terbesar di negara itu, bergabung dalam pemogokan tersebut. Demikian halnya dengan perusahaan-perusahaan besar dari sektor teknologi Israel, seperti Wix, Fiverr, HoneyBook, Playtika, Riskified, AppsFlyer, Monday.com, AI21 Labs, dan Lemonade. []
Nur Quratul Nabila A