Proyek Drainase Ganggu Distribusi Air Bersih
PALANGKA RAYA – Kontraktor proyek pengerukan drainase di Jalan Tjilik Riwut ini sepertinya bekerja asal-asalan tak memperhatikan kondisi lingkungan. Akibatnya, proyek drainase menimbulkan masalah. Pengerukan tersebut membuat pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Palangka Raya pecah, kejadian tersebut menyebabkan distribusi air ke 7000 pelanggan terhenti.
“Akibat kejadian tersebut membuat distribusi air ke 7000 pelanggan PDAM terhenti, wilayah tersebut meliputi Jalan Tjilik Riwut, Garuda, Tingang dan Hiu Putih. Karena pemasangan pipa memakan waktu 3-4 jam. Apalagi alat ini harus didatangkan dari Surabaya,” terang Direktur PDAM Palangka Raya Tridoyo Kertanegara, Sabtu (22/6).
Tridoyo menegaskan, pihaknya meminta pertanggungjawaban dari pihak kontraktor, karena mereka tidak mempunyai stok. Karena kata dia, akibat pipa pecah tersebut membuat beberapa wilayah yang total tidak bisa mengalir, diantaranya Tjilik Riwut.
“Kalau mereka tidak berhati-hati masyarakat yang akan terganggu pelayanannya. Kalau pihak kontraktor tidak mau bertanggungjawab PDAM akan secara resmi melaporkan pihak berwajib untuk melakukan ganti rugi. Biasanya kalau sudah diatasi masalah kebocoran ini, tidak pernah mau melakukan ganti rugi di lapangan,” tegas Tridoyo.
Sementara dari pihak Kontraktor PT Mutiara yang mengerjakan proyek drainase mengakui, pipa PDAM itu pecah dikarenakan ada penggalian, pihaknya pun siap bertanggungjawab mengikuti instruksi dari pimpinannya.
“Kita tidak tahu ada barang didalamnya, seandainya dari pihak PDAM meminta pertanggungjawaban. Maka akan dikembalikan lagi kepada pimpinan proyek, dan kita akan mengikut saja,” kata Pengawas Lapangan, Ngadiyo kepada sejumlah wartawan. [] RedHP/KTeP