Proyek Jalan di Sampit Disidak Gubernur, Pelaksana Diingatkan Patuh pada Spesifikasi Teknis

SAMPIT — Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, melakukan inspeksi mendadak terhadap proyek peningkatan Jalan Lingkar Selatan di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rabu malam (4/5/2025).
Langkah ini dilakukan guna memastikan pengerjaan proyek berjalan sesuai spesifikasi teknis dan anggaran yang telah ditetapkan, sekaligus meninjau langsung dampak lalu lintas truk terhadap kondisi infrastruktur jalan.
Mengenakan pakaian santai, Gubernur turun langsung ke lapangan di tengah malam, memantau kendaraan bertonase besar yang melintasi kawasan tersebut.
Ia bahkan menegur sejumlah sopir truk yang diduga membawa muatan melebihi kapasitas jalan.
Tidak hanya itu, Gubernur Agustiar juga melakukan pengukuran ketebalan, lebar, dan panjang lapisan cor beton di proyek peningkatan jalan.
Tujuannya ialah memastikan pengerjaan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan mencegah adanya praktik kecurangan atau korupsi.
“Saya ingin pekerjaan ini dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab. Tidak boleh ada yang main-main dengan proyek infrastruktur yang menyangkut kepentingan rakyat,” tegas Agustiar di lokasi peninjauan.
Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut, Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor menuturkan bahwa Gubernur memberikan arahan tegas kepada pihak pelaksana proyek agar tidak menyimpang dari spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak.
“Gubernur meminta pelaksana proyek untuk tetap pada koridor teknis. Ini penting agar kualitas jalan terjaga dan tidak cepat rusak,” ujar Halikinnor.
Menurutnya, jalan lingkar selatan merupakan jalur vital yang menopang arus logistik di wilayah Kota Sampit dan sekitarnya.
Karena itu, pemerintah daerah bersama Pemprov Kalteng berkomitmen menjaga kualitasnya secara berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Halikinnor kembali menekankan pentingnya pemindahan pelabuhan barang dari pusat kota ke wilayah Bagendang sebagai salah satu solusi jangka panjang mengurangi kerusakan jalan akibat kendaraan bertonase besar.
“Ke depan, saya berharap Dinas Perhubungan, Pelindo, dan KSOP dapat duduk bersama untuk memulai proses pemindahan pelabuhan barang ke Bagendang. Ini sangat penting demi menjaga infrastruktur kota tetap layak dan aman,” tutur Halikinnor.
Ia menambahkan bahwa realisasi pemindahan pelabuhan secara bertahap akan membantu menekan beban jalan perkotaan, sehingga anggaran pemeliharaan bisa lebih efisien dan tidak tersedot hanya untuk perbaikan kerusakan akibat kendaraan berat.
Peninjauan malam oleh Gubernur Kalteng tersebut menunjukkan komitmen pemerintah provinsi dalam mengawasi pembangunan infrastruktur secara langsung di lapangan.
Pemerintah tidak hanya mengandalkan laporan administratif, tetapi juga mengecek langsung ke lokasi guna memastikan proyek berjalan sesuai harapan.
Pemerintah daerah dan masyarakat berharap pola pengawasan aktif ini dapat terus berlanjut sebagai bentuk akuntabilitas penggunaan anggaran publik. []
Nur Quratul Nabila A