PT. SGN Antisipasi Bocornya Gula Rafinasi, Asmen : Laporkan Jika Ada Penimbunan

Galih Pandu, Asisten Manager (Asmen) Akuntansi dan Keuangan PT. Sinergi Gula Nusantara PG. Wonolangan, Dringu, Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO, PRUDENSI.COM-Dampak bocornya gula rafinasi di masyarakat umum menyebabkan terjadinya stok gula tebu petani menumpuk di gudang termasuk di PT.  Sinergi Gula Nusantara (PT. SGN) PG Wonolangan, Dringu, Kabupaten Probolinggo mencapai kurang lebih 13.750 ton dengan rincian 9.000 ton milik petani sisanya milik PT. SGN.

Hal tersebut dibenarkan oleh Galih Pandu, Asisten Manager (Asmen) Akuntansi dan Keuangan PT. Sinergi Gula Nusantara PG. Wonolangan, ditemui Prudensi Kamis 4 September 2025.

“Bahkan ada instruksi dari Holding PT. SGN pusat kepada seluruh General Manager (GM) staf dan karyawan seluruh Indonesia jika menemukan penimbunan gula rafinasi yang peruntukannya buka untuk industri makanan, minuman dan farmasi segera melapor kepada aparat penegak hukum,”tegas Galih Pandu.

Karena menurutnya, pihak holding PT. SGN pusat sudah ada kerjasama dengan pihak Polri, jika ditemukan kasus tersebut pasti ditindaklanjuti oleh Polsek, Polres ataupun Polda.

Tapi faktanya setelah dipelajari dan dibaca-baca kasus penimbunan gula rafinasi yang bukan peruntukannya di wilayah Jawa belum pernah ditemukan.

“Saya sendiri tidak mengerti setelah saya baca-baca info berita ternyata bocornya gula rafinasi itu terjadi di Pulau Sulawesi, pintu masuknya dari sana, ya pangsa pasarnya di jawa,”ujar pria kelahiran Surabaya ini.

Lebih lanjut Galih Pandu mengatakan, kebutuhan gula nasional itu berkisar 4,8 juta ton pertahun sementara produksi gula nasional hanya mencapai angka antara 2,5 sampai 3 juta ton pertahun itupun dengan catatan jika didukung cuaca yang bagus.

Karena tidak tercapai target gula nasional akhirnya pemerintah import row sugar dan gula rafinasi yang diperuntukkan industri makanan dan minuman termasuk farmasi.

Masih kata Galih Pandu, prinsipnya PT. SGN tetap membantu petani tebu agar gula segera laku terjual dengan melakukan tender terbuka. Termasuk semua fasilitas gudang penyimpanan pihak PT. SGN menyiapkannya.

Namun jika sampai akhir September 2025 gula yang ada di gudang belum terjual, PT. SGN sudah menyiapkan mencari gudang baru untuk menyimpan.

“Kami sedang mencari gudang, kebetulan di daerah Leces cukup luas nanti dipersiapkan guna mengantisipasi menumpuknya gula tebu milik petani belum terjual, saat ini industri gula kita sedang lesu mudah-mudahan semuanya bisa teratasi dengan baik.(rac)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *