PTMA Libatkan Mahasiswa KKN di TPS Pemilu 2024
YOGYAKARTA – Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) menerjunkan para mahasiswanya yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mengawasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) demi mengantisipasi kecurangan selama proses Pemilu 2024. “Ini mereka kita minta untuk dalam program, apakah program magang atau KKN untuk bisa ikut mengawasi,” kata Ketua Umum PTMA Gunawan Budiyanto ditemui di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kasihan, Bantul, DIY, Sabtu (03/02/2024).
Pihaknya melibatkan para mahasiswa peserta KKN yang tersebar di berbagai pulau untuk ikut serta mencegah berbagai potensi kecurangan di TPS sehingga mewujudkan pemilu yang sah. Gunawan merinci, setidaknya 66 persen dari total seluruh mahasiswa peserta KKN tahun ini ditempatkan di berbagai daerah Pulau Jawa, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Sisanya meliputi Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Sumatera Selatan (Sumsel), Sumatera Utara (Sumut), hingga Kalimantan. “Supaya ada trust, bahwa ada pihak yang netral, yang bukan partisan yang ikut mengawasi proses. Sehingga proses ini apa pun hasilnya itu akan lebih legitimate, karena lebih banyak orang yang ikut mengawasi,” tutur Gunawan yang juga rektor UMY itu.
Gunawan mengklaim, pelibatan mahasiswa peserta KKN ini sudah kerap dilakukan oleh kampusnya bekerja sama dengan Bawaslu tiap-tiap daerah. “Kita melihatnya bahwa semua proses itu kan sebaiknya harus ada pengawas independen. Jadi bukan kemudian ini situasi gawat, sejak Pemilu diadakan kita sudah melakukan program KKN pengawasan pemilu sejak dulu dan ini hanya pengulangan saja kerja sama dengan Bawaslu,” paparnya.
Sebelumnya Forum Rektor PTMA telah mengeluarkan pernyataan sikap yang menuntut penyelenggaraan Pemilu 2024 bermartabat dan tak melenceng dari asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil Luber Jurdil. Salah satu poin dalam tuntutan tersebut adalah mengajak para mahasiswa, dosen, hingga karyawan dari lingkungan PTMA untuk menjadi pengawas independen di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS).
“Menyerukan kepada warga Muhammadiyah, terutama mahasiswa, dosen, dan karyawan di lingkungan PTMA untuk menjadi pengawas independen di masing-masing TPS dan melaporkan kepada pengawas TPS dan Bawaslu jika terjadi pelanggaran dan kecurangan,” bunyi salah satu poin dalam pernyataan sikap yang diteken Ketua Umum PTMA Gunawan Budiyanto, Jumat (02/02/2024) tersebut.
Redaksi01