Puguh Harjanto: Listrik Hambat Internet Desa

KUTAI KARTANEGARA – Di tengah gemerlapnya sumber daya alam yang dimiliki Kalimantan Timur (Kaltim), terdapat ironi yang masih membayangi sebagian wilayah pedesaan: ketiadaan akses listrik. Meski dikenal sebagai provinsi kaya akan hasil tambang, minyak, gas, serta sektor kehutanan dan perkebunan yang mendukung ekonomi daerah, nyatanya hingga tahun 2025 masih ada 19 desa di Kaltim yang belum menikmati aliran listrik.

Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) se-Kaltim tahun 2025 yang digelar di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, Kamis (15/05/2025). Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim, Puguh Harjanto, mengungkapkan bahwa kendala listrik menjadi hambatan utama dalam pelaksanaan program internet desa gratis.

“Ini tantangan kita saat akan memulai program internet desa gratis, ternyata masih ada 19 desa yang belum teraliri listrik,” ujarnya.

Padahal, Gubernur Kaltim telah menginstruksikan agar layanan internet gratis bisa digunakan di seluruh desa sebagai sarana mendukung pelayanan publik di bidang pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan. Untuk itu, berbagai langkah sinergis pun mulai dirancang.

“Kami akan mencoba bersinergi dengan Dinas ESDM Provinsi Kaltim dan PLN, untuk mengatasi permasalahan listrik di desa yang belum teraliri listrik. Minimal bisa dibangunkan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Komunal,” kata Puguh, menyampaikan arah solusi yang akan ditempuh.

Ia pun memberi apresiasi terhadap langkah antisipatif Diskominfo Kaltim yang telah merancang sistem jaringan internet lengkap dengan panel surya untuk mengatasi tantangan listrik di desa. “Saya salut kepada Kepala Diskominfo Kaltim, yang telah memprogram internet desa gratis lengkap satu paket dengan perangkat solar cell panel,” ucapnya.

Dengan pendekatan inovatif ini, Puguh meyakini tidak ada lagi alasan bagi masyarakat desa untuk tertinggal dalam hal akses digital. “Jadi tidak ada lagi kendala untuk masyarakat desa kita untuk dapat mengakses internet secara gratis,” imbuhnya optimis.

Namun, ia menekankan bahwa suksesnya program desa digital tetap membutuhkan keterlibatan aktif dari pemerintah kabupaten dan kota. Puguh berharap agar DPMPD di daerah turut proaktif mendorong penerapan teknologi digital di seluruh desa, khususnya yang belum optimal dalam implementasi program digitalisasi.

“Saya berharap kepada DPMPD kabupaten kota untuk dapat menuntaskan bagi desa-desa yang belum maksimal dalam menerapkan desa digital,” pungkasnya. Langkah strategis dan kolaboratif ini menjadi titik penting menuju kesetaraan digital dan penguatan kualitas pelayanan publik di seluruh wilayah Kaltim, termasuk desa-desa terpencil. []

Penulis: Suryono  | Penyunting: Enggal Triya Amukti | ADV Diskominfo Kaltim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *