Puluhan Rumah di Talaud Terendam Banjir, Warga Minta Solusi Jangka Panjang

TALAUD — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Rainis, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Selasa (3/6/2025), menyebabkan luapan air yang merendam puluhan rumah warga di Dusun I, Desa Nunu Utara.
Sekitar 30 kepala keluarga (KK) terdampak dalam kejadian tersebut, meskipun tidak ada korban jiwa dilaporkan.
Kepala Seksi Pelayanan Desa Nunu Utara, Medy Pasoy, menyampaikan bahwa banjir dipicu oleh meluapnya aliran air dari sungai mati yang melintasi permukiman warga.
Hujan yang berlangsung hampir delapan jam, sejak pukul 10.00 WITA hingga 18.00 WITA, mengakibatkan genangan dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
“Setiap kali hujan deras turun dalam waktu lama, daerah ini memang sangat rawan banjir. Air sungai yang tidak mengalir dengan lancar meluap ke permukiman warga,” ujar Pasoy saat ditemui di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Talaud, Rabu (4/6/2025).
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, banjir kali ini menyebabkan terganggunya aktivitas warga, terutama dalam hal kebersihan dan kenyamanan tempat tinggal.
Warga terdampak tampak sibuk membersihkan lumpur dan air sisa banjir dari dalam rumah mereka, sambil menunggu bantuan logistik dari pemerintah daerah.
Pasoy mengatakan, kondisi ini kerap berulang saat musim hujan. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah kabupaten agar tidak hanya memberikan bantuan tanggap darurat, tetapi juga memperhatikan penanganan jangka panjang.
“Kami berharap Pemerintah Daerah tidak hanya turun setelah bencana terjadi, tetapi mulai merancang solusi konkret. Normalisasi aliran sungai, pembangunan saluran drainase yang baik, dan infrastruktur pengendali banjir harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Warga juga berharap adanya koordinasi lintas sektor antara BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, serta pemerintah kecamatan dan desa untuk merancang sistem penanggulangan banjir yang efektif. Tidak sedikit rumah di wilayah tersebut yang menjadi langganan genangan air setiap musim hujan tiba.
Pasoy mengungkapkan, selain pengaruh intensitas hujan, buruknya sistem drainase di sekitar dusun turut memperparah situasi. Beberapa rumah yang berada di dataran rendah menjadi titik paling terdampak setiap kali banjir melanda.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud masih melakukan pendataan di lapangan serta menyiapkan distribusi bantuan logistik bagi warga terdampak.
Pihak berwenang juga tengah meninjau kemungkinan perlunya tindakan cepat, seperti pengerukan sungai atau pemasangan tanggul sementara.
Dengan potensi hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan dan melaporkan kondisi lingkungan mereka kepada pemerintah desa atau petugas BPBD setempat. []
Nur Quratul Nabila A