Raja Charles Cabut Gelar Pangeran Andrew, Simbol Dukungan untuk Korban

JAKARTA – Istana Buckingham mengonfirmasi bahwa Raja Charles III secara resmi mencabut gelar kerajaan milik adiknya, Pangeran Andrew, menyusul keterlibatan namanya dalam skandal pelecehan seksual yang terkait dengan mendiang Jeffrey Epstein. Langkah ini disebut sebagai bentuk ketegasan Raja Charles dalam memberikan dukungan terhadap para korban pelecehan.

Dilansir AFP, Jumat (31/10/2025), keputusan itu diambil setelah publikasi catatan pribadi milik Virginia Giuffre—salah satu korban Epstein—yang menyebut dirinya pernah dijual untuk melakukan hubungan seksual dengan Pangeran Andrew sebanyak tiga kali, dua di antaranya ketika dirinya masih berusia 17 tahun.

Virginia Giuffre meninggal dunia pada April lalu di usia 41 tahun. Sementara itu, Jeffrey Epstein diketahui mengakhiri hidupnya di penjara pada tahun 2019 saat sedang menunggu proses hukum.

Keluarga Giuffre kemudian menyerukan agar gelar kebangsawanan yang masih disandang Andrew segera dicabut. Tuntutan tersebut akhirnya direspons oleh pihak kerajaan Inggris dengan keputusan resmi dari Raja Charles III.

“Hari ini, seorang gadis Amerika biasa dari keluarga Amerika biasa telah menjatuhkan seorang pangeran Inggris dengan kejujuran dan keberaniannya yang luar biasa,” ujar pihak keluarga Giuffre dalam pernyataan mereka.

Mereka juga menambahkan bahwa perjuangan Virginia tidak hanya soal dirinya sendiri, tetapi juga demi para penyintas pelecehan lain yang selama ini menuntut keadilan.

“Virginia Roberts Giuffre, saudari kami, yang masih anak-anak ketika dilecehkan secara seksual oleh Andrew, tidak pernah berhenti memperjuangkan pertanggungjawaban atas apa yang telah menimpanya dan banyak penyintas lainnya seperti dirinya,” lanjut keluarga Giuffre.

Sementara itu, pihak Andrew telah berulang kali membantah tuduhan keterlibatannya dalam kasus Epstein. Namun, pada tahun 2022 ia sepakat membayar sejumlah besar uang kepada Giuffre sebagai bagian dari penyelesaian di luar pengadilan.

Pihak kerajaan menegaskan bahwa pencabutan gelar tersebut mencerminkan sikap Raja Charles III yang berpihak pada korban dan tidak memberikan ruang bagi pihak-pihak yang tercoreng kasus pelecehan.

“Yang Mulia ingin menegaskan bahwa pikiran dan simpati terdalam kami telah, dan akan tetap bersama, para korban dan penyintas segala bentuk pelecehan,” bunyi pernyataan resmi Istana Buckingham.

Keputusan ini menandai langkah besar dalam upaya keluarga kerajaan Inggris menjaga integritas lembaganya di tengah sorotan publik global terhadap isu pelecehan seksual dan penyalahgunaan kekuasaan. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *