Ramadan, Pedagang Takjil di Probolinggo Meningkat, Lalu Lintas Padat di Titik-Titik Strategis

PROBOLINGGO – Ramadan membawa berkah bagi para pedagang takjil di Kota Probolinggo. Menjelang waktu berbuka, berbagai makanan dan minuman khas Ramadan dijajakan di sejumlah titik, menarik antusiasme masyarakat untuk berburu hidangan berbuka.

Namun, meningkatnya aktivitas ini juga berdampak pada arus lalu lintas, terutama di ruas jalan yang menjadi pusat penjualan takjil.

Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo, Muhammad Dahroji, mengatakan bahwa beberapa titik rawan kemacetan terjadi menjelang Magrib.

“Beberapa di antaranya adalah ruas Jalan Pahlawan, Jalan Cokroaminoto, Jalan Maramis, serta sekitar Bazar Ramadan di depan Stadion Bayuangga,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, Satlantas Polres Probolinggo Kota menerjunkan sejumlah personel guna mengatur kelancaran arus kendaraan.

Kasat Lantas Polres Probolinggo Kota, AKP Siswandi, mengatakan bahwa pihaknya melakukan penjagaan di titik-titik strategis, seperti simpang tiga Jalan Cokroaminoto dan Jalan Gubernur Suryo, Jalan Pahlawan, kawasan Stadion Bayuangga, serta Alun-Alun Kota Probolinggo.

“Penjagaan dilakukan mulai pukul 16.00 hingga 18.00. Pada jam tersebut, arus kendaraan meningkat akibat masyarakat yang keluar rumah untuk berburu takjil. Kami ingin memastikan aktivitas jual beli takjil dan pergerakan masyarakat tetap aman dan lancar,” ujarnya.

Satpol PP Kota Probolinggo juga turut mengawal ketertiban pedagang kaki lima (PKL) agar tidak mengganggu lalu lintas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah patroli dan mengingatkan PKL agar tidak berjualan terlalu menjorok ke badan jalan.

“Kami meminta mereka sedikit mundur atau naik ke trotoar agar tidak menghambat arus lalu lintas. Begitu pula dengan pembeli, diimbau tidak berkerumun di tepi jalan,” ujar Kabid Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Kota Probolinggo, Abdi Firdausi.

Abdi mengakui bahwa aktivitas berjualan di trotoar tidak sepenuhnya sesuai aturan. Namun, mengingat sifatnya yang sementara selama Ramadan, pihaknya memberikan toleransi, asalkan tidak sampai mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *