Rangkaian Kegiatan Kepala DPTPH Kaltim Terkait Kunjungan Mentan RI

SAMARINDA – Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mendampingi Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, dan Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dalam rangkaian agenda kunjungan kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI), Andi Amran Sulaiman, pada 8 hingga 9 Mei 2025.

Pada hari pertama kunjungan kerja, Kamis (08/05/2025), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Swasembada Pangan Melalui Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah di Provinsi Kaltim. Rapat yang dilaksanakan di Aula Makodam VI/Mulawarman, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, dihadiri oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta jajaran perangkat daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Mentan memberikan tantangan kepada Pemerintah Provinsi Kaltim untuk mencapai swasembada pangan paling lambat pada tahun 2026. Menurutnya, target ini dapat tercapai dengan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota, serta penerapan teknologi modern dan dukungan infrastruktur pertanian yang memadai.

Mentan juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat, melalui anggaran Kementerian Pertanian (Kementan), telah menyiapkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk mendukung Pemprov Kaltim dalam percepatan produksi pangan. Penggunaan anggaran ini difokuskan pada upaya pembukaan dan percetakan sawah baru, pemenuhan kebutuhan pupuk, serta perbaikan saluran irigasi di wilayah Kaltim.

Berdasarkan data Kementan, kebutuhan konsumsi beras Kaltim mencapai 450 ton per tahun, sementara produksi beras di wilayah ini baru mampu memenuhi sekitar 200 ton per tahun. Hal ini mengakibatkan Kaltim masih mengalami defisit sebesar 250 ton beras per tahun, yang selama ini dipenuhi melalui pasokan dari Jawa dan Sulawesi.

Kepala DPTPH Kaltim, Siti Farisyah Yana, menjelaskan bahwa permasalahan utama dalam produksi beras di Kaltim terletak pada keterbatasan sumber daya manusia, pengairan yang masih mengandalkan sistem tadah hujan, serta kurangnya penguasaan teknologi pertanian modern. “Masalah utama kami dalam produksi padi adalah kemampuan sumber daya manusia, pengairan yang terbatas, serta penguasaan teknologi pertanian yang masih rendah,” ungkapnya.

Pada hari kedua kunjungan, Jumat (09/05/2025), Menteri Pertanian meninjau langsung kegiatan pertanian di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara. Dalam kunjungan tersebut, Mentan melihat perkembangan lahan pertanian, infrastruktur pendukung seperti jaringan irigasi dan jalan produksi, serta berdialog dengan petani setempat.

Mentan mengungkapkan bahwa Kaltim memiliki potensi besar dalam bidang pertanian, yang dapat mendukung percepatan swasembada pangan. Menurutnya, pengolahan lahan potensial dan pemanfaatan teknologi pertanian menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.

Siti Farisyah Yana menuturkan keyakinannya bahwa dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat melalui Kementan dan Pemprov Kaltim, target swasembada pangan pada tahun 2026 dapat terwujud. [] (HIM/ENG/ADV/DISKOMINFOKALTIM)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *