Rapat Paripurna yang di Pimpin La Nyalla di Warnai Kerusuhan sampai Rebutan Palu

JAKARTA – Anggota DPD RI Dapil Papua, Yorrys Raweyai mengkritik gaya kepemimpinan Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti buntut kericuhan sidang Paripurna pada Jumat (12/7/2024) pekan lalu. Menurut Yorrys, kericuhan itu dinilai buntut dan akumulasi dari gaya kepemimpinan La Nyalla dan Nono Sampono yang tertutup dan eksklusif selama ini.

“Kekecewaan demi kekecewaan akibat gaya kepemimpinan otoriter dan tertutup Pak LaNyalla dan Pak Nono sudah terakumulasi sejak lama, hingga memunculkan resistensi yang memuncak,” kata Yorrys dalam keterangannya yang dikutip CNN, Selasa (16/7/2024).

Dia menilai tata tertib versi perubahan yang hendak disahkan, tidak melalui mekanisme dan prosedur yang benar dalam Paripurna tersebut. Padahal, ketentuan itu telah dalam Peraturan DPD RI Nomor 1 Tahun 2022 tentang Tata Tertib.

Lebih jauh, Yorrys menilai La Nyalla dan Nono telah memosisikan DPD seperti lembaga pribadi. Keduanya selama ini terus membungkam suara kritis dan berbeda. Dia mengaku khawatir apalagi keduanya akan kembali mencalonkan jadi pemimpin DPD periode selanjutnya.

“Pak La Nyalla dan Pak Nono telah memosisikan lembaga DPD seperti milik sendiri, di mana suara dan aspirasi kritis dan berbeda dari para anggota cenderung diabaikan,” katanya.

Rapat Paripurna DPD pada Jumat  pekan lalu sempat diwarnai kericuhan lantaran sejumlah senator tak setuju draf tata tertib yang hendak disahkan oleh La Nyalla. Sejumlah senator yang tidak setuju itu pun sempat ‘merangsek’ ke meja pimpinan La Nyalla dan menunjuk-nunjuk muka La Nyalla. Bahkan, La Nyalla sempat berebut palu sidang dengan seorang senator di meja pimpinan DPD RI.

Walhasil, Rapat Paripurna ke-12 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI Masa Sidang V 2023-2024 itu pun berakhir buntu dengan tidak menemui kesepakatan terkait penyempurnaan tata tertib DPD RI. Pada kesempatan itu, La Nyalla Mattaliti juga menyampaikan permohonan maaf kepada senator asal Papua Barat Filep Wamafma karena menyebut Filep sebagai pengacau. Ia mengaku perkataan pengacau yang dilontarkan terhadap Filep tidak pantas.

“Saya tidak ingin mendapatkan kata kata pengacau,” kata Filep.

“Oke, saudara Filep, saya minta maaf. Saya cabut omongan saya,” jawab La Nyalla.

CNNIndonesia.com telah mencoba menghubungi La Nyalla lewat pesan singkat. Namun, nomor pribadi yang bersangkutan sedang tidak aktif. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *