Ratusan Rumah di Pandeglang Terendam Banjir, Warga Mengungsi

PANDEGLANG – Sebanyak 522 rumah di Kecamatan Jiput dan Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, terendam banjir akibat luapan Sungai Cipunten Agung. Ketinggian air bervariasi antara 40 sentimeter hingga 1 meter, dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut dan daerah hulu sungai.
Salah seorang warga BTN Sentul, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Dedi Irawan, mengungkapkan bahwa banjir kali ini lebih besar dibandingkan kejadian serupa pada akhir tahun 2024 lalu.
“Banjir sekarang mencapai satu meter di dalam rumah. Air mulai naik sejak tadi malam akibat luapan Sungai Cipunten Agung,” ujar Dedi, Jumat (7/3/2025).
Menurutnya, banjir mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 01.00 WIB saat ia dan keluarganya tengah terlelap.
“Kami terkejut dibangunkan oleh tetangga dan langsung bergegas menyelamatkan barang-barang berharga,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa banjir kali ini lebih lama surut dibandingkan sebelumnya.
“Biasanya air cepat mengalir, tetapi kali ini sejak semalam hingga siang belum juga surut. Kami terpaksa mengungsi ke rumah keluarga,” katanya.
Hal serupa dialami oleh Wasiah, warga lain yang juga terdampak banjir. Ia menjelaskan bahwa air mulai naik sekitar pukul 01.00 WIB.
“Luapan Sungai Cipunten Agung terjadi karena curah hujan yang sangat tinggi. Dari kemarin langit mendung, lalu hujan deras turun di daerah pegunungan,” ujar Wasiah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan, menyampaikan bahwa hujan deras yang mengguyur wilayah Labuan dan sekitarnya menyebabkan air masuk ke permukiman warga sejak dini hari.
“Di Kecamatan Labuan, terdapat empat kampung di tiga desa yang terdampak banjir, yaitu Desa Teluk, Desa Caringin, dan Desa Labuan. Hingga siang hari, sekitar 420 kepala keluarga terdampak dan sebagian besar mengungsi ke rumah kerabat,” ujar Riza.
Ia menambahkan bahwa BPBD Kabupaten dan Provinsi tetap bersiaga mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang masih berlanjut.
“Kami telah menyiapkan bantuan logistik serta tim evakuasi jika diperlukan,” jelasnya.
Selain di Labuan, banjir juga melanda Kecamatan Jiput. Di wilayah ini, empat desa terdampak, dengan total 102 rumah terendam.
Camat Jiput, Ade Juliansah, mengungkapkan bahwa derasnya curah hujan tidak hanya menyebabkan banjir, tetapi juga memicu longsor di beberapa titik.
“Empat desa terdampak banjir adalah Desa Banyuresmi, Desa Citaman, Desa Sampangbitung, dan Desa Jiput. Total 102 rumah terendam, dengan rincian 60 rumah di Desa Jiput, 20 rumah di Desa Banyuresmi, 20 rumah di Desa Citaman, dan 20 rumah di Desa Sampangbitung. Selain itu, dua rumah mengalami kerusakan berat akibat longsor dan tertimpa pohon tumbang,” jelas Ade.
Beruntung, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Hingga berita ini diturunkan, air di beberapa titik mulai berangsur surut, namun warga masih waspada terhadap kemungkinan banjir susulan. []
Nur Quratul Nabila A