Ratusan Rumah Rusak, 888 Jiwa Mengungsi Akibat Bencana Hidrometeorologi di Cianjur
CIANJUR – Jumlah pengungsi akibat bencana hidrometeorologi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus meningkat.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, hingga kini tercatat sebanyak 888 jiwa terpaksa mengungsi.
Para pengungsi tersebar di 11 kecamatan, yaitu Pagelaran, Tanggeung, Pasirkuda, Cibinong, Agrabinta, Leles, Takokak, Kadupandak, Sindangbarang, Sukanagara, dan Pagelaran.
Mereka merupakan penyintas dari bencana banjir, tanah amblas, longsor, dan pergeseran tanah yang terjadi sejak Rabu (4/12/2024).
“Perubahan data masih akan terus terjadi dan secara bertahap mengingat situasi cuaca dan kondisi di lapangan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, saat ditemui di kantornya, Minggu (8/12/2024).
Asep menjelaskan bahwa saat ini para pengungsi ditempatkan di aula-aula desa, madrasah, dan sebagian menumpang di rumah kerabat mereka.
“Kita tidak merekomendasikan adanya pengungsian di tenda darurat mengingat kondisi faktor cuaca atau curah hujan yang tinggi,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Cianjur juga telah memperpanjang status darurat bencana hidrometeorologi selama sepekan hingga 18 Desember 2024.
Selama masa darurat ini, pemerintah memastikan penyaluran bantuan untuk para korban bencana, yang bersumber dari dana belanja tidak terduga (BTT).
“Bantuan akan terus diberikan hingga masa transisi menuju pemulihan,” ucap Asep.
Sebelumnya, bencana banjir, pergeseran tanah, longsor, dan jalan ambles melanda wilayah selatan Kabupaten Cianjur pada Rabu.
Ratusan rumah terendam banjir dan rusak akibat longsor serta pergeseran tanah, sementara beberapa titik ruas jalan lumpuh total akibat amblas dan tertimbun material longsor.
Berdasarkan data Pusdalops BPBD Cianjur, bencana ini melanda di 27 titik yang tersebar di 18 wilayah kecamatan, termasuk Kadupandak, Cijati, Tanggeung, Agrabinta, Sindangbarang, dan Leles.
Bencana hidrometeorologi ini mengakibatkan 515 rumah rusak, 288 rumah terancam, dan 544 rumah terendam banjir.
Selain itu, bencana juga merusak infrastruktur jalan di 85 titik, 4 titik irigasi, dan 8 jembatan. []
Nur Quratul Nabila A