Ray Dalio Sentil Praktik Nepotisme di Tengah Spekulasi Mundur dari Danantara

JAKARTA – Investor senior asal Amerika Serikat, Ray Dalio, kembali menjadi sorotan publik Indonesia setelah menyampaikan pernyataan keras menolak praktik nepotisme dalam proses perekrutan tenaga kerja.

Unggahan tersebut muncul di tengah beredarnya spekulasi bahwa Dalio telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya, Dalio menulis pesan singkat namun sarat makna: “Don’t use your pull to get someone a job” (Jangan gunakan daya tarikmu untuk memberi seseorang pekerjaan).

Pesan yang dikutip pada Jumat (30/5/2025) itu dinilai sebagai bentuk kritik terhadap intervensi personal dalam rekrutmen yang tidak berdasarkan kompetensi.

Dalam narasi lanjutan yang dibagikan, Pendiri Bridgewater Associates tersebut menegaskan pentingnya menjaga prinsip meritokrasi.

Menurutnya, penempatan seseorang ke dalam suatu posisi kerja seharusnya didasarkan pada kemampuan, pengalaman, dan integritas, bukan karena kedekatan personal atau kekuasaan.

“Ini adalah bentuk korupsi yang merusak secara halus dan tidak boleh ditoleransi,” tulis Dalio dalam unggahan yang menyusul pernyataan awalnya.

Ia menilai praktik semacam itu merugikan berbagai pihak: individu yang direkrut tanpa kelayakan, perekrut yang kehilangan otoritas profesional, serta pihak pemberi pengaruh yang menyalahgunakan kekuasaan.

Pernyataan Dalio ini memicu interpretasi publik, terutama terkait posisinya di Danantara yang sebelumnya diumumkan secara resmi pada Maret lalu.

Ia sempat disambut hangat sebagai tokoh internasional yang bergabung dalam dewan penasihat lembaga strategis investasi milik negara tersebut.

Menanggapi kabar yang beredar luas, Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, membantah bahwa Ray Dalio telah mengundurkan diri.

Ia menyatakan bahwa komunikasi antara pihak Danantara dan tim Ray Dalio masih berjalan dengan baik hingga saat ini.

“Kemarin saya baru bertemu timnya, juga dengan putranya, Mark Dalio. Kita masih Zoom meeting, pembicaraan berjalan lancar,” ujar Rosan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).

Rosan menegaskan bahwa Dalio masih merupakan bagian dari tim penasihat Danantara dan belum ada pemberitahuan resmi terkait pengunduran diri.

Namun, laporan Bloomberg sebelumnya mengutip sumber anonim yang menyatakan bahwa Ray Dalio telah memilih mundur atas alasan pribadi, tanpa penjelasan lebih lanjut.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Dalio atau Danantara yang secara eksplisit menegaskan posisi terkini sang investor kawakan.

Meski isu pengunduran dirinya belum terkonfirmasi, unggahan Dalio dinilai sebagai pernyataan sikap yang tegas terhadap pentingnya tata kelola yang bersih dan berintegritas, terutama di tengah wacana reformasi sistem investasi dan perekrutan profesional di Indonesia.

Pesan moral yang disampaikan Dalio diyakini relevan tidak hanya untuk konteks Danantara, tetapi juga untuk kultur birokrasi dan korporasi secara lebih luas.

Di tengah upaya pemerintah memperkuat daya saing dan profesionalisme sumber daya manusia, prinsip meritokrasi yang disuarakan Dalio menjadi pengingat akan pentingnya integritas dalam setiap pengambilan keputusan strategis.  []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *