Razia Wanita Gadungan
KALTIM – Operasi Antik Mahakam 2015 mulai dilakukan. Mengantisipasi aktivitas kriminalitas dan peredaran narkoba di Samarinda, Rabu (21/10), seluruh satuan gabungan kepolisian melakukan razia penyakit masyarakat (pekat).
Apel sekitar pukul 00.00 Wita, puluhan personel aparat berseragam cokelat mulai bergerak. Menyisir seluruh titik-titik rawan di Kota Tepian. “Banyak laporan dari masyarakat. Ini juga dilakukan demi menekan angka kejahatan,” sebut
Kabag Ops Polresta Samarinda Kompol Fanani Ahmad Eko Prasetya.
Target utama adalah simpang Mal Lembuswana. Aktivitas balapan liar yang sering terjadi membuat puluhan polisi menghabiskan waktu satu jam lebih melakukan pengamanan. Pemeriksaan polisi berlanjut, waria yang menjajakan diri di kompleks Voorvo jadi target selanjutnya. Sejumlah waria yang mengetahui operasi tersebut ada yang kabur. Kejar-kejaran pun terjadi. Walhasil, enam perempuan “gadungan” diangkut paksa ke truk. “Jangan, Pak. Jangan, ah,” sebut salah seorang waria yang terjaring. Tak hanya itu, seorang pria nakal juga diamankan polisi lantaran tepergok merayu waria.
Pemeriksaan berlanjut ke kawasan Citra Niaga. Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) yang kerap mangkal langsung kabur kala melihat sejumlah polisi berdatangan. Di tempat tersebut, dua waria kembali diangkut. Mereka dibawa ke Polresta Samarinda untuk didata. 10 polisi setelah berusaha kabur saat ditangkap. Hingga dini hari kemarin, sejumlah orang yang terjaring razia diamankan di Polresta Samarinda untuk didata.
Fanani menyebut, sejumlah waria serta pria yang terjaring razia dikenakan sanksi tindak pidana ringan (tipiring). “Yang jelas bakal intens, dan bukan hanya tempat terbuka yang disasar, tempat tertutup juga,” tegas Fanani. Operasi tersebut juga akan dikoordinasikan dengan Pemkot Samarinda agar setiap yang terjaring bisa menimbulkan efek jera. [] KP