Remaja Brasil Tewas Diserang Singa di Kebun Binatang

JAKARTA – Tragedi di Kebun Binatang Arruda Camara, Brasil, kembali membuka perdebatan mengenai keselamatan pengunjung serta fenomena aksi nekat di ruang publik. Seorang remaja bernama Gerson de Melo Machado dilaporkan tewas setelah masuk ke dalam kandang singa betina dan diserang di depan sejumlah saksi. Insiden tersebut terjadi pada Minggu (30/11/2025) waktu setempat dan cepat menyebar luas melalui media sosial.

Pemerintah Brasil dalam pernyataannya menjelaskan bahwa korban memasuki area terlarang itu dengan cara yang tidak biasa dan sangat berisiko. “Dengan cepat dan mengejutkan, ia memanjat tembok setinggi lebih dari enam meter, memanjat jeruji pengaman, mengakses salah satu pohon, dan memasuki kandang,” demikian isi pernyataan tersebut. Aksi tersebut diduga dilakukan dengan sengaja, meski motifnya masih dalam penyelidikan aparat.

Peristiwa itu terekam dalam video yang memperlihatkan bagaimana singa betina bernama Leona awalnya berbaring di dekat dinding kaca pemisah kandang. Pengunjung yang berada di area publik tampak terkejut begitu melihat remaja itu muncul di batang pohon di dalam kandang. Rekaman menunjukkan Leona segera menyadari kehadiran manusia asing di wilayahnya dan bergerak cepat mendekat. Saat remaja itu berusaha turun dari pohon, singa tersebut menarik tubuhnya hingga jatuh.

Suasana panik langsung terdengar dalam rekaman. “Itu mengenainya. Itu mengenainya,” ujar seseorang yang menyaksikan kejadian itu. Pengunjung lain berteriak, “Ya Tuhan!” ketika remaja itu terseret ke area semak-semak dan kemudian tidak terlihat lagi. Pemerintah memastikan bahwa korban meninggal akibat luka-luka yang ditimbulkan oleh singa tersebut.

Pihak kebun binatang menyampaikan duka mendalam atas kejadian itu dan memutuskan menutup operasional sementara guna mendukung proses investigasi. Dalam pernyataan resminya melalui Instagram, manajemen menyebut insiden tersebut sebagai kejadian yang sangat berat dan mengejutkan bagi seluruh staf.

Dokter hewan kebun binatang, Thiago Nery, menegaskan bahwa sistem keamanan kandang telah memenuhi standar yang berlaku. Menurutnya, kandang singa dilengkapi proteksi setinggi lebih dari delapan meter yang selama ini dianggap memadai. “Insiden ini sama sekali tidak terduga, di luar skenario apa pun dalam rutinitas taman,” ujarnya.

Peristiwa ini menambah catatan kasus serupa yang terjadi akibat tindakan berbahaya yang dilakukan pengunjung di fasilitas umum. Otoritas Brasil kini menelusuri mengapa korban mampu menerobos berlapis-lapis pengamanan yang telah dirancang untuk mencegah hal serupa. Hasil investigasi akan menentukan apakah ada kebutuhan peningkatan standar keselamatan maupun pengawasan di kawasan konservasi satwa tersebut. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *