Remaja Perempuan di Tallo Jadi Korban Panah Busur di Leher

SULAWESI SELATAN – Situasi keamanan di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, kembali menjadi sorotan setelah seorang remaja perempuan berinisial NA (17) terkena anak panah busur di leher bagian belakang. Insiden itu terjadi di Jalan Lembo pada Senin malam (22/09/2025) lalu sekitar pukul 21.54 Wita, saat wilayah tersebut masih rawan bentrokan antarkelompok pemuda.
Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, terlihat korban mengenakan kaos putih meringis kesakitan dengan panah menancap di lehernya. Korban sempat berteriak histeris sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. “Aaa takutka,” ucapnya sambil memegang busur yang menancap di tubuhnya.
NA, yang diketahui masih berstatus pelajar, bercerita bahwa ia tidak menyangka benda yang mengenai tubuhnya adalah anak panah. “Saya kira batu,” ungkapnya kepada perawat rumah sakit. Ia menambahkan, saat itu dirinya hanya diminta orang tua memasukkan sepeda motor ke halaman rumah. “Kunci motor ku jatuh di samping rumah. Terus saya ambil dan lari ke motor. Terus ada dua orang pakai motor, dia ma patte (melepaskan) panah busur ke lantai tiga,” jelasnya. Tak lama kemudian, ia merasakan ada benda tertancap di lehernya.
Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi, mengaku belum menerima laporan resmi terkait kejadian tersebut. “Saya nda tahu, siapa yang busurki?,” ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan lewat telepon. Ia menambahkan masih menunggu kepastian lokasi kejadian. “Saya belum ada informasi, saya tidak bisa membenarkan (kejadian) itu karena jangan sampai bukan disitu dibusur,” katanya.
Insiden yang menimpa NA bukanlah peristiwa tunggal. Dalam beberapa hari terakhir, tawuran antarwarga di Kecamatan Tallo terus berulang. Bentrok antara kelompok Layang dan Lorong 148, misalnya, sempat terjadi saat aparat bersama pemerintah menggelar acara Kopi Kamtibmas di Jalan Kandea III pada Selasa malam (23/09/2025). Bahkan, bentrokan tersebut merembet ke beberapa titik lain, termasuk Jalan Lembo dan Jalan Layang.
Akibat bentrokan itu, sejumlah rumah warga dilaporkan terbakar, selain lima unit rumah yang hangus, satu mobil serta satu sepeda motor juga ikut menjadi sasaran massa. Belum ada laporan korban jiwa, tetapi sejumlah warga luka-luka dan trauma akibat kekerasan berulang di kawasan tersebut.
Kondisi ini menegaskan bahwa korban tawuran bukan hanya para pelaku, melainkan juga warga biasa yang sedang beraktivitas di sekitar lokasi. Kasus yang dialami NA menjadi bukti nyata bagaimana konflik antarwarga bisa menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan masyarakat yang tidak terlibat sama sekali.[]
Admin05