Reshuffle Tiga Kali, Prabowo Disebut Seleksi Figur Kabinet

JAKARTA – Dinamika politik dalam pemerintahan Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto, kembali menjadi sorotan publik. Meski belum genap satu tahun menjabat, Prabowo sudah melakukan tiga kali perombakan kabinet. Hal ini menimbulkan beragam penafsiran mengenai strategi politik yang sedang ditempuhnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, menilai reshuffle yang dilakukan tidak sekadar pergantian menteri semata, melainkan bagian dari langkah pemetaan kekuatan politik di internal pemerintahan.
“Prabowo sedang memetakan kekuatan politik di internal kabinet. Mana yang benar-benar bisa jadi sahabat, dan mana kekuatan politik yang berpotensi menusuk dari dalam,” ujar Iwan kepada Inilah.com, Jumat (03/10/2025).

Menurut Iwan, komposisi kabinet yang dikenal cukup gemuk menggambarkan strategi awal Prabowo dalam mendistribusikan kekuasaan. Jabatan menteri, lanjutnya, tidak hanya berfungsi sebagai instrumen pemerintahan, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap partai-partai politik serta pihak-pihak yang berperan dalam pemenangan Pilpres 2024.
“Pertama, tergambar dari kabinet yang cukup gemuk. Bahwa ini menggambarkan setahun pertama Prabowo sedang mendistribusikan kekuasaan, (bagi-bagi) jabatan kepada partai dan pihak-pihak yang membantu dalam pemenangan saat Pilpres 2024,” jelasnya.

Selain itu, reshuffle juga dianggap sebagai bentuk penataan. Presiden disebut sedang menyeleksi figur-figur yang dianggap mampu menjalankan janji kampanye dan program prioritas. “Dan yang tidak bisa melakukan pekerjaan yang telah diamanahkan dengan baik, (juga turut dievaluasi). Untuk itu terjadilah tiga kali reshuffle kemarin,” imbuh Iwan.

Menjelang satu tahun masa kerja, pemerintah menekankan pentingnya efektivitas penggunaan anggaran. Melalui unggahan akun resmi Sekretariat Kabinet pada Rabu (01/10/2025), ditegaskan bahwa seluruh program dan anggaran harus tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Menjelang satu tahun pemerintahan, pemerintah akan pastikan seluruh program dan anggaran yang sudah diprogramkan harus betul-betul bermanfaat dan tepat sasaran pada masyarakat yang membutuhkan,” tulis pernyataan tersebut.

Sejalan dengan itu, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Rapat ini membahas evaluasi daya serap anggaran kementerian, sekaligus penyesuaian alokasi dana bagi program yang dinilai lebih berdampak langsung.

Kebijakan ini menunjukkan bahwa di tengah dinamika politik dan pergantian menteri, arah pemerintahan tetap diarahkan pada pencapaian hasil nyata yang bisa dirasakan masyarakat. Perombakan kabinet, pada akhirnya, tidak hanya mencerminkan peta politik, tetapi juga upaya memperkuat kinerja birokrasi agar program strategis berjalan sesuai harapan. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *