Reuni Singkat Harry dan Charles, Hubungan Ayah-Anak Mencair

LONDON – Setelah hampir dua tahun penuh jarak dan ketegangan, Pangeran Harry akhirnya kembali berhadapan langsung dengan ayahnya, Raja Charles III. Pertemuan itu berlangsung di Clarence House, London, pada Rabu, 10 September 2025, menandai momentum penting dalam hubungan keluarga kerajaan Inggris yang sempat renggang.
Pertemuan ini tercatat sebagai yang pertama sejak Februari 2024, tidak lama setelah Raja Charles mengumumkan dirinya menjalani perawatan kanker. Meski berlangsung singkat, momen tersebut menjadi sorotan dunia karena dianggap sebagai awal dari babak baru dalam upaya memperbaiki relasi ayah dan anak.
Menurut keterangan Istana Buckingham, pertemuan dilakukan secara tertutup dengan suasana kekeluargaan. “Seorang juru bicara Pangeran Harry menegaskan bahwa ayah dan anak itu bertemu untuk minum teh dan tidak akan ada komentar tambahan,” ujar seorang sumber.
Kehadiran Harry di London bukan hanya sekadar reuni keluarga. Sejak tiba pada 8 September 2025, ia menjalani berbagai kegiatan amal. Ia terlebih dahulu berziarah untuk mengenang tiga tahun wafatnya Ratu Elizabeth II, lalu menghadiri WellChild Awards, ajang yang rutin ia dukung.
Harry juga melakukan kunjungan ke Nottingham untuk meninjau program sosial bagi generasi muda, serta mendatangi Pusat Studi Cedera Ledakan di Imperial College London. Di sela agenda tersebut, ia sempat menyapa para penggemar dan berfoto bersama. “Saya harus pergi, saya sangat terlambat. Senang bertemu kalian,” ucap Harry kepada mereka.
Di sisi lain, Charles yang kini berusia 76 tahun, baru saja kembali dari Balmoral, Skotlandia. Setibanya di ibu kota, ia mengikuti agenda padat, termasuk memberikan penghormatan kepada penyintas Holocaust, Manfred Goldberg, dan menerima Perdana Menteri Australia Selatan, Peter Malinauskas. Meski sibuk, sang raja menyempatkan diri bertemu Harry di sela jadwalnya, sebuah langkah yang dipandang sebagai sinyal penting menuju pemulihan hubungan keluarga.
Sumber dekat keluarga kerajaan menyebut, komunikasi antara Charles dan Harry memang sempat membeku. Bahkan, ada kabar bahwa raja kerap tak mengangkat telepon dari putra bungsunya. Namun, isyarat perbaikan mulai terlihat sejak Juli lalu, ketika staf Harry berkomunikasi dengan ajudan Charles.
Bahkan, Harry dikabarkan bersedia membagikan jadwal resminya kepada pihak kerajaan agar tak berbenturan dengan agenda publik keluarga kerajaan. Sikap ini dipandang sebagai tanda itikad baik.
Kendati hubungan dengan sang ayah mulai menunjukkan pemulihan, keretakan antara Harry dan Pangeran William masih terasa jelas. Penulis Battle of Brothers, Robert Lacey, menyebut konflik mereka cukup mendalam. “Keretakan ini sangat mendalam dan berlangsung lama. Menurut saya, hal itu tidak akan berubah sampai Harry bertindak dan meminta maaf,” katanya.
Sejarawan Amanda Foreman menambahkan, publik boleh berharap kedua pangeran segera berdamai, namun proses itu tak sesederhana yang dibayangkan. “Semua orang ingin hal itu terjadi sesuai keinginan mereka, tetapi itulah yang membuatnya mustahil,” ujarnya.
Meski demikian, pertemuan antara Harry dan Charles kali ini tetap dilihat sebagai sinyal positif. Reuni singkat itu seakan menegaskan bahwa di balik segala ketegangan politik keluarga kerajaan, masih ada ruang untuk rekonsiliasi personal antara ayah dan anak. []
Diyan Febriana Citra.