Ribuan Ikan Nila Matikan Keuntungan Petani Ikan di Batubara, Diduga Akibat Limbah PKS

BATUBARA – Ribuan ikan nila yang dipelihara petani dari Kelompok Teratai Mangkai Lama, Kecamatan Limapuluh Kabupaten Batubara, ditemukan mengapung dalam keadaan mati di keramba apung di danau bekas galian C batu padas.

Diduga disebabkan limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Gunung Bayu merusak habitat dan mencemari sungai yang melintasi Desa Mangkai Lama, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara, dan masuk dalam areal Pembudidayaan ikan air tawar Teratai Mangkai Lama.

Atas kejadian tersebut, Kelompok budidaya ikan air tawar Teratai Mangkai Lama mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Dugaan itu diperkuat dengan surat pemberitahuan dari kelompok Pembudidayaan ikan air tawar Teratai Mangkai Lama yang ditujukan kepada Manager PKS PT Gunung Bayu nomor 140/01/ML/1/2025 yang diketahui dan ditandatangani oleh Kepala Desa Mangkai Lama, Sardalisyah pada 2 Januari 2025.

Dalam surat tersebut, Sekretaris Kelompok Pembudidayaan ikan air tawar Teratai Dusun X Desa Mangkai Lama, Ngatinah (49) menerangkan bahwa, pada hari Rabu Tanggal 1 Januari 2025 telah terjadi kematian masal ikan nila yang berada di Kerambah Jaring Apung dan ikan liar yang berada di dalam Danau di Dusun X Desa Mangkai Lama.

Dan dari hasil pengamatan dan hasil survei yang telah dilakukan di lapangan bersama Dinas Lingkungan Hidup, indikasi kematian dari ikan ikan tersebut kemungkinan disebabkan oleh pembuangan limbah dari Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) Perk.Gunung Bayu yang mana limbah tersebut masuk ke lokasi kerambah budi daya ikan yang dikelola oleh Kelompok Teratai, dan mengakibatkan matinya ikan nila yang ada dalam Kerambah Jaring Apung sebanyak 5400 ekor (1800 kg) diperkirakan kerugian sebesar Rp70,4 juta.

Mirisnya, informasi yang dihimpun SumutPos Selasa (7/1/2025), Kelompok Teratai Mangkai Lama, ikan nila tersebut merupakan bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024 Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batubara.

Kepala Desa Mangkai Lama, Sardalisyah dikonfirmasi SumutPos, Selasa membenarkan terjadinya kematian masal ikan nila yang dibudidayakan oleh kelompok Teratai Mangkai Lama di Dusun X.

Dijelaskannya, dari hasil pengamatan dan hasil survei lapangan yang telah mereka lakukan bersama Dinas Perkimsih dan Lingkungan Hidup Kabupaten Batu Bara, diketahui indikasi penyebab kematian ribuan ekor ikan nila tersebut karena limbah.

“Indikasi kematian ikan nila dan ikan liar yang berada di danau tersebut kemungkinan disebabkan oleh limbah dari pembuangan PKS Perkebunan Gunung Bayu. Limbah tersebut diduga masuk ke lokasi keramba,” jelas Sadarlysah.

Kasat Reskrim Polres Batubara, AKP Enand E Daulay melalui Kanit Tipidter Ipda Doni Irawan membenarkan telah menerima laporan lisan terkait kematian ribuan ekor ikan nila milik Kelompok Teratai.

“Iya bang. Saat ini kita sedang melakukan penyelidikan lapangan di lokasi keramba. Kita juga mengambil sampel air danau untuk dilakukan pengujian di laboratorium,” ucap Doni. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *