Ribuan Warga Terdampak Banjir di Sumedang, Kemensos Kirim Bantuan Logistik

SUMEDANG – Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan logistik bagi 2.646 warga terdampak banjir di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Bantuan ini diberikan untuk meringankan beban para korban yang tersebar di empat desa, yakni Desa Cihanjuang, Sindanggalih, Sukadana, dan Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggung.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Masryani Mansyur, menjelaskan bahwa sebagian besar warga terdampak masih mengungsi di rumah kerabat yang lebih aman. Saat ini, proses pendataan jumlah pengungsi masih berlangsung.

โ€œDari laporan yang kami terima, warga yang terdampak masih mengungsi di rumah kerabat. Untuk jumlah pasti pengungsi masih dalam proses pendataan,โ€ ujar Masryani dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (17/3/2025).

Penyaluran bantuan dilakukan dalam dua tahap melalui gudang logistik Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Lembang serta gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.

Bantuan tahap pertama mencakup 400 paket makanan siap saji, 30 lembar selimut, 50 lembar kasur, 50 paket bantuan keluarga (family kit), dan 50 paket perlengkapan anak (kidsware) dengan total nilai Rp102,3 juta.

Tahap kedua bantuan meliputi 629 paket makanan siap saji, 100 paket perlengkapan anak, 50 paket sandang dewasa, 50 paket sandang anak, 100 lembar selimut, serta 50 lembar tenda gulung. Total bantuan yang disalurkan pada tahap kedua mencapai Rp139,6 juta.

Selain bantuan logistik, Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kemensos bersama Dinas Sosial Jawa Barat juga mendirikan dapur umum di Kantor Camat Cimanggung. Dapur ini mampu memproduksi 2.400 bungkus makanan per hari untuk dua kali makan bagi warga terdampak.

Masryani menambahkan bahwa kondisi di lokasi bencana saat ini sudah mulai membaik, dengan banjir yang berangsur surut. Namun, hujan dengan intensitas ringan masih terjadi di beberapa wilayah. Pemerintah Kabupaten Sumedang juga telah mengerahkan alat berat ekskavator untuk membersihkan material sisa banjir.

Banjir yang melanda empat desa tersebut terjadi akibat luapan Sungai Cimande setelah wilayah Sumedang diguyur hujan deras sejak Kamis (13/3/2025). Ketinggian muka air saat banjir mencapai 70 hingga 110 sentimeter, menggenangi permukiman warga serta sejumlah fasilitas umum.

Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menetapkan masa tanggap darurat bencana melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Sumedang No. 300.2/KEP.168-HUK/2025. Masa tanggap darurat ini berlaku sejak 16 Maret hingga 22 Maret 2025.

Kemensos memastikan bahwa seluruh kebutuhan dasar korban akan terpenuhi selama masa tanggap darurat. Pemerintah terus berupaya memberikan bantuan terbaik bagi warga terdampak, baik dalam bentuk logistik maupun layanan lainnya, guna mempercepat pemulihan pascabencana. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *