Ritual Segara Kerthi Sengaja dilaksanakan pada Hari Baik untuk Kelancaran WWF ke-10
BALI – Upacara Segara Kerthi digelar di Kawasan Ekonomi Khusus, Kura-Kura Bali, Pulau Serangan, Denpasar Selatan, Sabtu (18/5/2024). Ritual ini diikuti ribuan delegasi dan peserta Gelaran World Water Forum ke 10 mengikuti upacara Segara Kerthi. Diketahui, Upacara Segara Kerthi sendiri memiliki makna sebagai rasa syukur serta menjaga harmonisasi alam dengan menyucikan air hingga sumber air. Ritual itu merupakan bagian dari acara Bali Nice yang bertemakan ‘Merawat Air Melindungi Sarwa Prani’ atau merawat air merawat semesta, termasuk flora dan fauna. Sehingga selain ritual, ada juga kegiatan melepas 1.00 ekor tukik, 1.000 ekor burung dan 5 ekor penyu dalam kegiatan itu., sebagaimana dilansir oleh JawaPos/com pada Senin (19/05/2024)
Upacara Segara Kerthi digelar untuk memohon anugerah agar laut bersih sekala dan niskala (konsep keseimbangan hidup) dan juga agar penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali, pada tanggal 18 Mei hingga 25 Mei 2024, bisa berjalan lancar. Lalu di sela itu, juga digelar upacara Melukat pada Balinese Water Purification Ceremony yang juga mengawali rangkaian World Water Forum ke-10. Selanjutnya, dimulai prosesi pemujaan dengan gelaran tarian sakral sebagai media persembahan. Tarian tersebut adalah Topeng Panasar, Sang Hyang Jaran, Sang Hyang Dedari, Baris Cerkuak, Rejang Putri Maya, dan Tari Topeng Sidikarya. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sekaligus Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 Basuki Hadimuljono menjelaskan, upacara ini menjadi penting bagi keberlangsungan kegiatan WWF hingga selesai.
“Ini juga penentuan tanggalnya sudah lama. Jadi tanggal baik Bali atau tumpek uye. Makanya tanggal WWF juga kita cari dengan tanggal Tumpek Uye,” tuturnya. Tumpek Uye atau Tumpek Kandang, yang diperingati setiap 210 hari (Sabtu Kliwon Wuku Uye) sendiri, sesuai dengan siklus kalender Bali. Perayaan Tumpek Kandang ini merupakan pemujaan kepada keangungan Ida Sang Hyang Widi dalam perwujudannya sebagai Siva atau Pasupati, pemelihara semua makhluk alam semesta, termasuk satwa.
Dijelaskan Basuki, hingga Sabtu kemarin, tercatat sudah ada kurang lebih 46 ribu peserta yang akan terlibat.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa pembukaan WWF pada Minggu hari ini juga akan diikuti oleh bos SpaceX dan Tesla, yakni Elon Musk.”Elon Musk jam 8 akan mendarat di Bali (hari ini). Kira sudah atur semua caranya,” ungkapnya.
Luhut menjelaskan siangnya, Elon Musk akan meluncurkan internet Starlink bersama beberapa menteri dan juga Kominfo. “Ini langkah bagus sehingga daerah terpencil kita akan dicover dengan internet yang bagus,” ujarnya. Selain itu, Elon Musk juga akan menjadi salah satu pembicara dalam forum WWF tersebut. Dia juga akan bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). []
Nur Quratul Nabila A