Rp757 Triliun untuk Pendidikan, Presiden Akui Masih Ada Kebocoran

JAKARTA — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa besarnya alokasi anggaran pendidikan tidak serta-merta menjamin keberhasilan pemerataan akses belajar.
Dalam acara pembekalan kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat di Jakarta, Jumat (22/8/2025), ia menyinggung masih adanya kebocoran dalam penyaluran dana pendidikan.
“Kita salah satu negara di dunia yang anggaran pendidikannya terbesar, terbesar,” kata Prabowo dalam pidatonya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa kebocoran anggaran membuat sebagian dana tidak sampai kepada masyarakat yang berhak.
Presiden menilai, guru dan kepala sekolah yang hadir dari berbagai daerah lebih memahami persoalan tersebut.
“Saudara-saudara di daerah lebih tahu masalah ini daripada kami di Jakarta. Selalu anda dengar kan anggarannya sekian, tapi kok sampai di saya sekian. Hangusnya di mana? Menghilangnya di mana? Ini harus kita perbaiki,” ujar Prabowo.
Untuk tahun 2026, pemerintah menetapkan anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun.
Dari jumlah itu, sekitar Rp335 triliun dialokasikan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar 82,9 juta penerima.
Program ini mengalami lonjakan anggaran dua kali lipat dari 2025 yang sebesar Rp171 triliun.
Selain itu, Rp24,9 triliun digelontorkan untuk Program Sekolah Rakyat, meningkat signifikan dari Rp1,76 triliun pada 2025.
Anggaran pendidikan juga akan menopang pembangunan Sekolah Unggulan Garuda senilai Rp3 triliun di sembilan lokasi, serta revitalisasi sekolah dengan nilai Rp22,5 triliun untuk lebih dari 10 ribu sekolah dan 2.120 madrasah.
Prabowo juga menegaskan keberlanjutan berbagai program bantuan pendidikan, seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Indonesia Pintar (PIP) bagi 21,1 juta siswa, serta Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa. Selain itu, BOS Kemendagri akan menyasar 11,6 juta siswa, ditambah program peningkatan kompetensi bagi 41.694 guru.
Tidak hanya itu, dana pendidikan sebesar Rp253,35 triliun akan disalurkan ke daerah melalui Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus bidang pendidikan.
Meski berbagai program terus diperkuat, Prabowo menekankan perlunya pengawasan yang ketat agar kebocoran anggaran dapat diatasi.
Ia menutup pesannya dengan ajakan untuk memperbaiki tata kelola pendidikan demi memastikan anggaran besar benar-benar memberikan manfaat bagi rakyat. []
Nur Quratul Nabila A