Rumah Anggota DPRD Badung Diserang, Diduga Masalah Politik

BALI – Rumah Anggota DPRD Badung I Nyoman Artawa para perayaan 17 Agustusan, Sabtu 17 Agustus 2024. malam mencekam. Pasalnya, terjadi aksi penembakan. Kontan kejadian ini juga telah dilaporkan kepada pihak berwajib.

Artawa membenarkan telah terjadi penembakan di rumahnya pada Sabtu malam lalu. Kejadian tersebut terjadi begitu cepat. Artawa tidak mengira kejadian tersebut merupakan insiden penembakan. Justru ia sempat mengira itu bunyi petasan karena masih dalam momen 17 Agustus.

“Waktu kejadian ramai di rumah dan saya sedang ngobrol dengan Yudi, keponakan saya. Kemungkinan pelakunya ini ingin mencari Yudi ke rumahnya. Karena Yudi di rumah saya, makanya dia ditunggu di belakang rumah saya. Saat dia pulang, pas membuka pintu langsung terjadi penembakan itu, yang awalnya saya kira bunyi petasan karena masih dalam suasana 17 Agustus,” ujarnya saat dikonfirmasi radarbali, Minggu 18 Agustus 2024.

Imbuhnya, biasanya saat Yudi pamit pulang, ia kerap ikut mengantar hingga ke gerbang. Namun saat kejadian, Artawa tumben tidak ikut mengantar hingga depan gerbang. Kontan, Yudi sendiri yang langsung berhadapan dengan pelaku.

“Karena Yudi berteriak, dia bilang ada yang nembak, situasi jadi mencekam. Biasanya saya ikut mengantar sambil sekalian nutup pintu. Namun saat itu saya tidak mengantar. Kalau tidak, bisa salah satu jadi korban. dan pintu saya juga bolong kena tembakan,” terang Mantan Perbekel Carangsari ini.

Kata dia, kuat dugaan permasalahan ini dilatarbelakangi sentimen pribadi dan mengarah ke masalah politik. Karena sesuai penuturan Yudi, wajah pelaku terlihat jelas. Selain itu, ada juga beberapa saksi yang melihat sebelum kejadian.

“Mungkin sentimen pribadi tapi ujung-ujungnya ke sana lah (politik), karena kita punya orang itu (Yudi). Yudi ini sebagai relawan saya saat Pemilu. Kuat dugaan begitu, karena kenyataannya kebun tiang juga dibakar,” ungkap Artawa yang saat ini masih mengikuti Bimtek.

Akibat kejadian ini, Artawa mengaku keluarganya merasa khawatir dan tidak aman. Apalagi saat ini Artawa tidak di rumah lantaran sedang mengikuti Bimtek selama 4 hari. Artawa pun meminta kepada kepolisian agar keluarganya bisa mendapatkan penjagaan dan pengawasan.

“Situasi saya di Petang ini agak rawan. Saya minta sama Kapolsek kemarin karena kita juga khawatir tinggalkan keluarga untuk Bimtek selama 4 hari. Supaya dibantu untuk pengawasan, untuk keselamatan keluarga saya. Karena situasinya sudah tidak aman dan nyaman,” jelasnya.

Tidak hanya itu, ia juga mendapat informasi dari keluarganya bahwa lahan kebunnya seluas 55 are dibakar oleh orang tak bertanggung jawab. Kejadian ini baru diketahui oleh anaknya saat menengok kebun.

“Untuk kejadian penembakan sudah dilaporkan ke Polsek Petang dan di atensi juga Pak Kapolres langsung turun langsung ke rumah saya. Pintu rumah saya juga di police line. Sedangkan kejadian pembakaran kebun sedang dicek oleh kepolisian,” pungkasnya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *