Rumah Netanyahu Diawasi Ketat, Drone Hizbullah Terlihat di Caesarea
JAKARTA – Sebuah drone Hizbullah diduga menyusup ke Israel utara. Bukan hanya itu, drone tersebut juga diyakini merekam rumah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu di Kaisarea.
Kejadian ini membuat geger Israel. Netanyahu dan keluarganya memang biasanya menghabiskan akhir pekan di kediaman pribadi mereka di Kaisarea, yang terletak 37 km selatan Haifa di pantai Mediterania.
Mengutip media Turki Anadolu, Selasa (20/8/2024), hal ini dilaporkan harian Israel Hayom pada hari Minggu. Kejadian sendiri diyakini berlansung Jumat waktu setempat.
Menurut Israel Hayom, sebuah kapal rudal Angkatan Laut Israel yang ditempatkan di lepas pantai Kaisarea melaporkan sebuah drone melayang di daerah tersebut. Surat kabar tersebut berspekulasi bahwa pesawat nirawak itu diluncurkan oleh Hizbullah untuk merekam rekaman rumah Netanyahu.
Pesawat nirawak itu terdeteksi oleh radar kapal rudal. Tetapi anehnya, ini tidak terdeteksi oleh sistem kontrol lainnya.Jet tempur yang dikirim ke daerah itu pun tidak dapat menemukan pesawat nirawak itu. Militer Israel menduga itu mungkin alarm palsu, dengan mencatat bahwa sistem radar terkadang mengeluarkan peringatan palsu, bahkan untuk kawanan burung.
“Meski begitu, militer Israel belum sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan pesawat nirawak kecil diluncurkan dari Lebanon,” tambah laporan tersebut.
Kantor Netanyahu sendiri sigap menyatakan bahwa itu adalah “alarm palsu”. Pemerintah juga mengatakan PM tidak berada di rumahnya di Kaisarea pada saat itu.
Perlu diketahui, Hizbullah sendiri sebelumnya telah merilis rekaman yang diambil oleh pesawat nirawak Hodhod-nya yang menunjukkan pangkalan militer Israel dan infrastruktur penting di Israel utara. Rekaman ini juga diambil diam-diam tanpa sepengetahuan militer Israel.
Perlu diketahui, kekhawatiran telah berkembang akan perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah di tengah serangan lintas perbatasan antara kedua belah pihak pasca kematian komandan Hizbullah Fuad Shukr pada 30 Juli di Beirut.
Eskalasi ini terjadi dengan latar belakang serangan mematikan Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 40.100 orang sejak Oktober lalu. []
Nur Quratul Nabila A