Rumah Subsidi 25 Ribu Unit Diluncurkan Akhir September 2025

JAKARTA – Pemerintah menyiapkan langkah besar dalam program perumahan rakyat dengan menggelar akad massal rumah subsidi yang ditargetkan mencapai minimal 25 ribu unit. Agenda ini akan dilaksanakan pada Senin, 29 September 2025, dengan titik utama di Bogor, Jawa Barat.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara menuturkan, Bogor dipilih sebagai lokasi simbolis karena kualitas pengembang di wilayah tersebut dinilai baik. Selain itu, Kabupaten Bogor tercatat sebagai daerah dengan jumlah penduduk miskin ekstrem tertinggi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

“Dan itu dilakukan di Bogor karena pertimbangannya di sana, di situ pengembangnya bagus, berkualitas, sudah kita cek. Yang kedua juga di Bogor dari data kami kemiskinan ekstrem itu dari segi jumlah paling banyak di Kabupaten Bogor. Itu data yang kami terima dari BPS,” ujar Ara di Jakarta, Rabu (24/09/2025).

Rangkaian acara akad massal ini tidak hanya terpusat di Bogor. Menurut Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, kegiatan serupa juga digelar secara serentak di 90 titik pada 30 provinsi. Heru menegaskan, kegiatan ini bakal menjadi akad massal KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) terbesar sepanjang sejarah.

“Ini mudah-mudahan nanti bisa berjalan lancar, dan kita akan mengundang Bapak Presiden untuk bisa hadir pada kegiatan akad massal KPR FLPP terbesar sepanjang sejarah FLPP,” kata Heru.

Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir langsung dalam seremoni di Bogor. Kehadiran kepala negara ini dipandang sebagai dukungan penuh pemerintah terhadap upaya penyediaan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Selain pelaksanaan akad massal, pemerintah juga merancang strategi baru untuk penyediaan rumah subsidi di wilayah perkotaan. Ara menyebutkan, untuk daerah dengan keterbatasan lahan seperti Jakarta, konsep yang akan dipakai adalah rumah susun (rusun).

“Bagaimana di kota juga ada rumah subsidi yang pasti rusun, nggak mungkin dia tapak, supaya bisa juga kita men-support yang ada di kota,” tutur Ara.

Ara menambahkan, pembahasan lebih lanjut sedang dilakukan bersama pemerintah daerah, termasuk Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Langkah ini diharapkan dapat memperluas akses masyarakat urban terhadap hunian subsidi yang terjangkau dan layak.

Sebelumnya, pemerintah mencatat bahwa sejak Januari hingga pertengahan September 2025, realisasi KPR rumah subsidi telah mencapai ratusan ribu unit. Dengan adanya momentum akad massal ini, target penyaluran rumah subsidi diharapkan bisa lebih cepat tercapai, sekaligus menurunkan angka kesenjangan kepemilikan rumah di Indonesia. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *